28 February 2010

Abu Sya'r Ingatkan Bahaya Seruan Zionis Rebut Al-Aqsha

*Gaza – Infopalestina: *Dr. Thalib Abu Sya'r, Menteri Wakaf dan Urusan
Agama Palestina menegaskan, ada organisasi zionis menyerukan PM Israel
Benjamen Netanyahu untuk mendeklarasikan masjid Al-Aqsa masuk dalam
daftar warisan Yahudi. Seperti yang terjadi dengan masjid Ibrahim di
Hebron dan masjid Bilal bin Rabbah di Betlehem.

Dalam salinan keterangannya hari ini Jumat (26/2) yang diterima oleh
Infopalestina Abu Sya'r menegaskan, pemerintah penjajah Israel sudah
mengumumkan merebut 150 situs ke dalam warisan yahudi. Mereka juga
mengumumkan rencana zionis mengepung masjid Al-Aqsha dengan taman Talmud
dengan kedok nama taman umum.

Ia menyinggung bahwa elit politik Israel akan ikut dalam acara peresmian
sinagog Yahudi terbesar pada 13 Maret 2010. Sinagog itu berada puluhan
meter di dekat masjid Al-Aqsha. Menurut mereka, nubuwat yahudi
menegaskan, sinagog itu disebut dengan sinagog Kharab yang merupakan
indikasi berbahaya awal mula dari akhir masjid Al-Aqsha dan pembangunan
mitos kuil Solomon di atas puing-puing masjid Al-Aqsha.

Di sisi lain, menteri Palestina ini menegaskan, pihaknya sangat khawatir
akan terjadi penyerangan besar-besaran terhadap masjid Al-Aqsha pada
hari Ahad dan Senin besok. Sebab ada seruan dari yahudi melalui
situs-situs elektronik untuk melakukan aksi terhadap masjid Al-Aqsha.

Abu Sya'r menyampaikan, ada sejumlah aksi menakutkan dari Israel bahwa
mereka akan mengkhususkan hari Selasa 16 Maret bulan depan sebagai aksi
merebut Al-Aqsha. Sebab mereka yakin bahwa hari itu sebagai hari
bersejarah dan mendunia bagi yahudi. Aksi yahudi ini bersamaan dengan
kampanye penghimpunan dana untuk membangun mitor kuil ke-3 mereka dengan
mengorbankan masjid Al-Aqsha.

Abu Sya'r meminta kepada warga Al-Quds, penjaga masjid Al-Aqsha dan para
jamaah yang berjaga untuk bersatu terus menerus di sana. Terutama
hari-hari ini sudah tanpak jelas indikasi berbahaya yang mengepung
masjid Al-Aqsha. Lebih kentara lagi kekerasan dan eskalasi pelanggaran
yahudi terhadap tempat suci yang sudah tidak bisa dipahami lagi dengan
akal manusia yang wajar.

Bahaya itu, tutur Abu Sya'r dimulai dengan bertambahnya penggalian
terowongan dan pelanggaran tempat suci hingga Israel memasukkan masjid
suci Al-Aqsha ke dalam daftar warisan sejarah mereka. Dalam
website-wesite yahudi diumumkan "Tahun ini kita tidak akan rugi dan kita
akan berada di kuil Solomon di ketinggian".

Zionis membuat cara baru dalam propaganda mereka dalam menghimpun
kelompok yahudi ektrim dalam menyerang dan menghancurkan masjid
Al-Aqsha. Yakni dengan cara mempekenankan mereka mengumkapkan pendapat
mereka melalui situs elektronik dan membuat symbol-simbol Talmud di
dalam masjid Al-Aqsha.

Menteri Palestina ini meminta kepada dunia Arab dan Islam, organisasi
dunia, asosiasi, pengadilan dunia untuk berdiri membela Al-Quds dan
masjid Al-Aqsha dan komitmen atas tanggungjawab mereka terhadap tempat
suci dari pelecehan dan penistaan rencana-rencana zionis. (bn-bsyr/infopal)

Abu Zuhri: Dokumen Uraiqat Bukti Keterpurukan Para Juru Runding

*Gaza – Infopalestina:* DR. Sami Abu Zuhri dalam pernytaaan khususnya
kepada Infopalestba, Sabtu (27/2) mengatakan, dokumen Uraiqat yang
dipublikasikan Haaretz, bukti valid provokasi gerakan Fatah, disamping
pembelaan terhadap Israel.

Dalam dokumen itu disebutkan, bahwa Hamas masih menjadi penghalang utama
proses perdamaian. Dokumen tersebut menggambarkan upaya provokasi
gerakan Fatah terhadap pihak internasional dalam memperburuk citra
Hamas, disamping membela Zionis Israel, dengan mengorbankan
kepentinganya nasional, ungkap Abu Zuhri. Padahal siapapun tahun, Israel
tidak ada kepentingan untuk mengakui hak apapun atas Palestina . semua
proyek perdamaian berakhir dengan kegagalan karena ulah Israel.

Abu Zuhri menganggap dokumen Uraiqat yang dikupas Haaretz menggambarkan
keterpurukan yang dialami gerakan Fatah dan pemerintahan Ramallah yang
mengemis-ngemis perdamaian pada Israel. Kondisi ini memang logis bagi
kelompok yang mengikatkan dirinya pada perdamaian dengan Israel, walau
harus mengorbankan persatuan nasional serta pilihan perlawanan.

Betapapun besarnya pengorbanan yang dilakukan gerakan Fatah dan
pemerintah Ramallah atapun ancaman Uraiqat yang akan menghentikan kerja
sama keamanan dengan Israel, justru hal tersebut menunjukan pengakuan
atas keterlibatan Fatah dalam kejahatan Israel. Kerja sama ini tetap
berjalan walau proses politik mengalami kegagalan. (asy/infopal)

27 February 2010

Brigjen (Pol.) Maher Al-Ramli: “Kami Berjuang Mencari Mati Sahid…”

Brigjen (Pol.) Maher Al-Ramli

/Wawancara eksklusif hidayatullah.com dengan Direktur Interpol Palestina
Brigjen (Pol) Maher Al-Ramli. Inilah kesan-kesannya usai berkunjung ke
Indonesia/
/*
*/

Baru-baru ini Indonesia kedatangan tamu penting yang rendah hati,
Brigjen (Polisi) Maher Al-Ramli, Direktur Interpol (International
Police), Palestina yang bermarkas di Gaza. Maher berkunjung ke negeri
kita atas undangan KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina)
yang diketuai oleh Ustadz Ferry Nur.

Bagaimana perkembangan terakhir di Negeri Jihad Gaza? Apa tujuannya
datang ke sini? Dan bagaimana kinerja kepolisian Gaza sesudah
Pertempuran Al-Furqon (Ma'rakatul Furqon; pertempuran yang membedakan
yang Haq dan Bathil) setahun yang lalu? Apa komentarnya atas syahidnya
Mahmud Al-Mabhouh, salah satu pemimpin mujahidin Hamas, saat berada di
Dubai baru-baru ini? Berikut ini wawancara /*hidayatullah.com*/ dengan
jenderal polisi yang murah senyum dan selalu waspada ini.
*
Apa kesan-kesan Anda dari kunjungan ke Indonesia?*
/
Bismillaah, Alhamdulillah, wash-sholatu wassalaamu 'ala Rasulillaah…/

Saya bersyukur kepada Allah, diberi kesempatan bertemu langsung dengan
bangsa muslim yang besar ini. Sudah lama kami selalu berbesar hati
menyaksikan dukungan rakyat Indonesia kepada jihad di Palestina.

Kami tahu, salah satu yang menyebabkan dukungan besar itu, karena bangsa
Indonesia pernah merasakan dijajah dan ditindas separti yang kami
rasakan sekarang, di bawah penjajah Belanda dulu. Tapi kami juga yakin,
hal terpenting yang membuat bangsa Indonesia mendukung jihad Palestina,
karena kita terikat kalimat Laa ilaaha illa Allah. Yang menyebabkan kita
tak bisa diam melihat kezaliman manusia atas manusia lain, apalagi yang
dialami saudara sendiri.
*
Berapa lama Anda berkunjung ke Indonesia, dan siapa saja yang Anda jumpai?*

Waktu saya berjumpa Duta Besar Republik Indonesia di Damaskus, Pak
Muzzammil Basyuni, dia berpesan, "Wah lima hari itu pendek sekali,
mestinya sebulan, baru Anda bisa menyaksikan Indonesia yang sesungguhnya."

Saya harap bisa ke sini lagi lain waktu. Kali ini, kami memfokuskan
kunjungan ke LSM-LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), organisasi, dan
individu yang sudah pernah masuk ke Gaza. Tujuannya menindaklanjuti
berbagai proyek kemanusiaan mereka di Gaza. Saya juga datang dalam
kapasitas sebagai Asisten Menteri Dalam Negeri, Pemerintah Palestina
yang sah di bawah pimpinan Perdana Menteri Ismail Haniyah.

Di antara proyek itu adalah perbaikan masjid dan madrasah yang dibantu
Ustadz Ferry Nur dan kawan-kawan di KISPA, proyek rumah sakit oleh Dr.
Joserizal, Dr. Sarbini, dan kawan-kawan dari MER-C, proyek pabrik roti
oleh kawan-kawan dari Dompet Dhuafa, proyek anak-anak yatim dan fakir
miskin, dan lain-lain, dari BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) pimpinan
Prof. Didin Hafidhuddin, ustadz Arifin Ilham, dan beberapa lainnya.
*
Bagaimana keadaan di Gaza tepat setahun setelah Ma'rakatul Furqon?*

Alhamdulillah, kami di Gaza tetap teguh, sabar, dan berani dalam
lindungan Allah. Sampai sekarang kami masih diembargo oleh Israel yang
dibantu oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, dan Mesir. Bahan-bahan
makanan dan obat-obatan tidak boleh masuk. Bangunan-bangunan yang
dihancurkan Israel juga belum bisa diperbaiki karena bahan bangunan
tidak bisa masuk dari Mesir.

Ada tujuh pintu masuk perbatasan Gaza, enam di antaranya dikuasai
Israel, satu dikuasai Mesir. Mesir hanya membuka perbatasan di Rafah
sesuai kehendaknya, dengan peraturan yang berubah-ubah. Minggu ini bahan
makanan dan obat-obatan tertentu boleh masuk, minggu berikutnya dilarang.

Mesir juga membangun tembok tebal dari baja sedalam 30 meter di bawah
tanah, dan 8 sampai 10 meter di atas tanah. Tujuannya memotong
terowongan-terowongan yang selama ini dipakai rakyat Gaza memasukkan
bahan makanan dan obat-obatan dari kawasan Mesir. Pada saat yang sama
helikopter Apache Israel selalu mengebom kawasan ini untuk menghancurkan
terowongan-terowongan itu.

Dengan tuntunan Allah kami tetap sabar. Kami terus mendekatkan diri
kepada Allah. Kami yakin ujian ini tanda sayang Allah kepada kami, sebab
ujian ini membuat kami lebih dekat kepada Allah. Setiap tahun ribuan
anak menjadi hafizh Al-Quran. Masjid-masjid selalu penuh orang, shalat
berjama'ah, seperti shalat Jum'at. Perempuan-perempuan keluar rumah
menutup aurat dengan rapi. Ini semua tanda-tanda akan datangnya
kemenangan dari Allah.
*
Sebagai seorang jenderal polisi, apakah menurut Anda keadaan Gaza kondusif?
*
Tingkat kriminalitas di Gaza merosot drastis sejak pemerintahan Hamas
(Harakah Muqowamah Al-Islamiyah) membebaskan Gaza dari penjajahan
Israel, dengan izin Allah (2006). Pemerintah yang sah hasil pemilu 2005
ini juga membersihkan Gaza dari antek-antek Zionis Israel pimpinan
Mahmud Abbas dan Mohammad Dahlan yang mau menjual Palestina kepada
Israel untuk kepentingan pribadi kelompoknya.

Jihad menjadikan setiap lelaki dan perempuan di Gaza menjadi takut hanya
kepada Allah. Kalaupun ada kejahatan, yang terjadi tidak seberapa,
paling-paling perkelahian atau pencurian kecil-kecilan.

Jumlah penduduk Gaza 1,5 juta jiwa, di atas tanah hanya seluas 360 km
per segi. Padat sekali. Mungkin terpadat di dunia. Namun karena rakyat
dan pemimpinnya taat kepada Allah, kriminalitas hampir nol. Para pejabat
yang gajinya lumayan, rela memotong gajinya setiap bulan dalam jumlah
besar, untuk dibagi-bagikan kepada rakyat yang lebih melarat, terutama
di bulan Ramadhan.
*
Apa komentar Anda atas sahidnya Mahmud Al-Mabhouh di Dubai?*

Semua upaya sedang dikerahkan untuk memperjelas kejadian ini sampai ke
akar-akarnya. Kepemimpinan Hamas juga sudah mengeluarkan pernyataan
resmi mengenai hal ini. Kematian seorang sahid bagi perjuangan
membebaskan Al-Aqsha dan Palestina adalah pupuk yang akan menyuburkan
tanah jihad, dan kobaran api baru yang akan menambah semangat kami.
Semoga Allah menerima keikhlasan perjuangan saudara kita, Al-Mabhouh,
dan mengumpulkannya dengan kita bersama di Surga Firdaus.
*
Kabarnya Israel sedang melancarkan perang rahasia membunuhi para
pemimpin Hamas di seluruh Timur Tengah. Anda tidak takut bepergian
seperti ini?
*
Mereka berperang mempertahankan hidup, kami berjuang mencari mati sahid.
Kalau sudah waktunya datang, kami akan menyambut dengan gembira, karena
berarti lebih cepat bertemu Allah. /[/*/Muhammad
'Isa, /*/Suriah/*////www.hidayatullah.com/
<http://www.hidayatullah.com>*/]/ <http://www.hidayatullah.com>

Mesir Kembali Tangkapi Anggota Ikhwan, Sebagian Besar Ulama Al-Azhar

khwanul Muslimin mengumumkan pada hari Kamis kemarin (25/2) bahwa
tingginya jumlah penangkapan terhadap anggotanya sejak awal tahun 2010 ini.

Dalam dua bulan di awal tahun 2010 telah hampir seratusan anggota Ikhwan
ditahan aparat keamanan Mesir. Dan Kamis kemarin 21 orang anggota Ikhwan
kembali ditangkap dalam sebuah penggeberekan oleh polisi Mesir di
gubernuran Kafr El-Syaikh serta wilayah Barat Mesir dan sebagian besar
yang ditangkap serta di tahan adalah para ulama, imam dan da'i masjid
Al-Azhar selain menahan wakil Mursyid 'Aam Ikhwan Dr. Mahmud Izzat.

Pengacara Ikhwan, Abdul Mun'im Maksud menyatakan kepada Arab.net bahwa
meningkatnya penangkapan dan tindakan keras pihak keamanan Mesir
terhadap anggota Ikhwan lebih bertujuan politis dari pemerintahan rezim
Husni Mubarak.

Situs resmi Ikhwan menyatakan bahwa penangkapan anggota mereka di
provinsi Kafr El-Syaikh bertambah menjadi 13 orang setelah sebelumnya
telah 11 orang anggota Ikhwan yang ditahan. Sebagian besar yang
ditangkap dan ditahan adalah ulama Al-Azhar, yang juga menjadi imam dan
da'i di masjid Al-Azhar.

Tidak hanya di provinsi Kafr El-Syaikh yang ditahan dan ditangkap oleh
aparat keamanan Mesir sebagian besar adalah para ulama, da'i dan imam
Al-Azhar - di wilayah barat Mesir aparat keamanan menahan 8 orang
anggota Ikhwan dan sebagian besarnya juga adalah ulama Al-Azhar. (fq/aby)

25 February 2010

Haniyah Serukan Rakyat Tepi Barat Lawan Israel

Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah menyerukan kepada penduduk
Palestina yang berada di Tepi Barat untuk 'bangkit' melawan rencana
Israel menjarah 2 masjid bersejarah di wilayah Palestina, Selasa 23
Februari.

Sebelumnya pada hari Ahad, PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan
bahwa 2 masjid di Hebron dan Al Quds merupakan bagian dari warisan
budaya Yahudi yang akan direstorasi ulang. Dia menganggap ke dua masjid
tersebut merupakan bekas dari kuburan Rachel dan Patriarchs.

"Keputusan (Netanyahu) memerlukan respon di Tepi Barat dan rakyat harus
bangkit untuk menghadapi pendudukan Israel dan mematahkan belenggu dalam
menghadapinya," tutur Usmail Haniyah kepada para wartawan.

"Proyek tersebut bertujuan untuk menghilangkan identitas kita,
menghilangkan monumen Islam dan mencuri sejarah kita," tambahnya.

Sebelumnya Hamas pernah menyerukan seruan intifadhah/perlawanan bagi
penduduk Palestina di Tepi Barat sejak kelompok pejuang tersebut
berhasil menguasai jalur Gaza.

Netanyahu mengatakan pada kabinetnya pada hari Ahad, 21 Februari,masjid
Ibrahim di kota Al Khalil, Hebron dan masjid Bilal di Al Quds sebagai
bagian dari 150 warisan budaya Yahudi yang akan direnovasi dan
disesuaikan dengan sejarah Israel.

Pada awalnya 2 masjid ini tidak termasuk dalam daftar rencana asli yang
dikeluarkan Netanyahu pada 3 Februari lalu.

Dibangun pada tahun 635, masjid Ibrahim adalah salah satu masjid tua di
Palestina. Namun ekstrimis Yahudi mengklaim bahwa 2 masjid tersebut
merupakan dari kuburan kuno Patriach dan Rachel.
[*muslimdaily.net*/alarby]

24 February 2010

Mantan Pejabat Palestina: Otoritas Palestina telah Menjual Yerusalem

Mantan perwira intelijen Palestina Fahmi Shabana menuduh beberapa
pejabat dari otoritas Palestina tanpa menyebut nama-nama mereka, telah
menjual Yerusalem kepada Israel.

Komite Yerusalem yang menengahi antara dirinya dengan otoritas Palestina
sendiri menyesalkan pernyatan Shabana tersebut dan mengatakan bahwa
selain telah ada perjanjian mediasi, disinggung juga bahwa ada motif
pribadi dari pernyataan mantan perwira Palestina tersebut.

Shabana mengatakan hal itu dalam sebuah konferensi pers di Yerusalem
pada hari Senin lalu, yang menyatakan bahwa seorang mantan penasehat
presiden Palestina Mahmud Abbas dan pejabat Palestina lainnya telah
terlibat dalam pengalihan dan penjualan perumahan dan tanah milik warga
Palestina di Yerusalem kepada Israel, dan ia bisa menyampaikan beberapa
bukti valid atas tuduhannya tersebut.

Pada bagian lain Shabana mengatakan: "Apa yang telah terjadi setelah
ini? Mereka telah menjual Yerusalem kepada Israel, di mana orang-orang
jujur di dunia ini? Dan kepada semua orang yang meminta saya untuk diam,
sekarang saya bertanya kepada mereka, Bukankah sikap diam membiarkan
semua ini terjadi adalah sebuah pengkhianatan? Saya telah mencoba untuk
menyelesaikan masalah ini di balik layar, namun tidak berhasil."

Pada kasus lain, para petugas keamanan Palestina, juga tidak mau
ketinggalan dengan petinggi-petinggi di pemerintahan otoritas Palestina,
mereka juga mengikuti langkah para pejabat tersebut dengan menjual
sebidang tanah berikut bangunannya yang terletak di sepanjang masjid
Al-Aqsha di wilayah pemukiman warga Palestina, petugas keamanan itu
berkilah bahwa pemilik bangunan dan tanah sudah tidak tinggal di
Yerusalem lagi namun sudah pindah ke Yordania. (fq/imo/aljz/em)

23 February 2010

Erdogan, Chavez, dan Zuma akan Pimpin Konvoi untuk Gaza

Perdana Menteri Turki Recep Tayyep Erdogan, Presiden Venezuela Hugo
Chavez, dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma berencana akan ikut serta
dan memimpin konvoi internasional untuk Gaza yang rencananya akan mulai
bergerak pada Maret nanti.

Dhiya Jad, juru bicara Gerakan Internasional untuk Melawan Globalisasi
Amerika dan Zionis, mengatakan jika ketiga pemimpin negara itu akan
bergabung dengan konfoi pada bulan Maret mendatang.

Ketiganya juga berencana untuk ikut serta dalam konvoi internasional
untuk Gaza lainnya, yaitu Gaza Without Limit yang akan bertolak pada
April berikutnya.

Jad mengatakan, pihaknya telah mendapatkan konfirmasi akan keikutsertaan
ketiga pemimpin negara itu dari Dewan Rakyat Palestina yang bertugas
menyambut tamu internasional yang datang ke Gaza.

Ditambahkannya, ketiga tokoh itu akan ikut menaiki kapal laut yang
membawa serta beberapa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza. /(ags/srq/em)/

Israel Gali Bab Khan al-Zeit

Kelanjutan penggalian yang dilakukan Rezim Zionis Israel di kota Quds
menyebabkan kota kuno ini diambang kehancuran. Pusat penerangan
Palestina melaporkan, areal di sekitar pasar Bab Khan al-Zeit, bagian
kota tua Quds Ahad (21/2) nyaris ambrol akibat penggalian yang dilakukan
rezim Zionis.

Terkait hal ini, Ketua Komisi Tinggi Islam Palestina, Akramah Sabri
menyatakan, sebagian wilayah di kota Baitul Maqdis terancam ambrol.
Khatib mesjid al-Aqsa ini mengingatkan, berbagai bangunan di kota Quds
sudah tua dan sangat rentan, sehingga tidak lagi mampu menahan dampak
buruk penggalian. Ditegaskannya, rezim Zionis tetap melanjutkan
penggalian berbahaya ini.

Di bagian lain statemennya, Akramah Sabri menyerukan dukungan
interventif dan sikap tegas publik internasional dan dunia Arab agar
menekan rezim Zionis menghentikan penggalian tersebut. *Kekerasan Israel
*

Lima warga Palestina ditangkap tentara Zionis dalam serbuannya ke
wilayah Tepi Barat Sungai Jordan. Kantor berita Jerman yang mengutip
keterangan sumber Palestina melaporkan, tentara Zionis dalam serangannya
hari ini (22/2) ke berbagai wilayah Tepi Barat menangkap lima warga
Palestina dengan tuduhan menjalin kerjasama dengan pejuang Palestina.

Dalam sebulan terakhir lebih dari 200 warga Palestina di berbagai
wilayah otonomi ditangkap oleh tentara Zionis dengan berbagai tuduhan.

Rezim Zionis tanpa menghiraukan perjanjian gencatan senjata dan aturan
internasional hampir setiap hari menyerbu berbagai wilayah otonomi dan
menangkap warga Palestina. Data resmi menunjukkan bahwa sekitar 11 ribu
warga Palestina saat ini mendekam di penjara-penjara Israel./(sabili)/

Barhum: Penjualan Properti di al Quds kepada Yahudi adalah Pengkhianatan

*GAZA – Infopalestina:* Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas Fauzi
Barhum menilai tindakan beberapa pemimpin Kelompok Ramallah yang menjual
properti di kota al Quds kepada Yahudi adalah sebuah pengkhianatan
terhadap rakyat Palestina, juga sebagai kontribusi berbahaya untuk
memberi legitimasi kepada penjajahan terhadap tempat-tempat suci dan
tanah Palestina.

Dia mengatakan hal tersebut dalam sebuah pernyataan media kepada
koreponden infopalestina hari ini, Senin (22/2). Dia mengatakan, "Hal
ini menunjukkan bahwa pimpinan di kelompok Ramallah secara langsung
bertanggung jawab memberi kontribusi bagi yahudisasi kota al Quds, dan
pengenaan kedaulatan politik Yahudi di sana. Hal ini merupakan ancaman
paling berbahaya terhadap hak-hak rakyat Palestina, khususnya dalam
masalah al Quds."

Dia menegaskan bahwa masalah berbahaya ini membutuhkan perenungan cepan
dan sungguh-sungguh oleh semua orang Palestina dalam menghadapi mereka
yang berlebihan dan memperjual belikan hak-hak bangsa Palestina. Dia
menambahkan, "Masalah berbahaya ini, sebagai bagian dari kelanjutan
sekandal yang dilakukan para pemimpin otoritas Ramallah, menuntut
tindakan tegas terhadap mereka dan dengan berbagai cara atas
pengkhianatan terhadap semua orang yang membela hak-hak rakyat
Palestina. Agar menjadi pelajaran bagi yang lain untuk tidak meremehkan
hak-hak rakyat Palestina dan konstantanya."

Juru bicara Hamas ini mengatakan, "Yang memberi perlindungan kepada
mereka adalah berlanjutnya negosiasi dan koordinasi keamanan dengan
penjajah Israel dan terus berlanjutnya meminta bantuan kepada
musuh-musuh rakyat Palestina untuk melawan para pembela hak-hak
Palestina." Dia menegaska tidak adanya sanksi dan tindakan tegas
terhadap para pengkhianat akan membuat mereka meremehkan kekayaan dan
tempat -tempat suci Palestina, mereka akan memudahkan untuk melakukan
pengkhianatan. (/asw/infopalestina)/

22 February 2010

Biaya Kampanye Melawan Teror di Pakistan Korbankan 3000 Warga Sipil

/*Hidayatullah.com--*/Militer Pakistan menyatakan, lebih dari 3.000 ribu
tentara dan warga sipil tewas ?dalam 'perang antiteroris' di negaranya.

Seperti dilansir media massa Pakistan mengutip bidang humas militer
negara itu hari Sabtu (20/2), pascaperistiwa 11 September 2001 tercatat
3.000 lebih ?tentara dan warga sipil menjadi korban 'perang anti-teror'.?

Berdasarkan pernyataan militer Pakistan, pada tahun 2009 setiap harinya
puluhan ?tentara tewas atau terluka.

Di sisi lain jumlah korban tewas pasukan Pakta ?Pertahanan Atlantik
Utara (NATO) dan militer AS di Afghanistan hanya mencapai ??1.500.?

Pihak militer Pakistan mengkonfirmasikan pengadaan 821 pos pemeriksaan
di ?seluruh perbatasan Pakistan-Afghanistan, namun pasukan NATO hanya
?membangun 112 pos pemeriksaan di wilayah perbatasan kedua negara.?

Sejak akhir tahun 2006 di saat pejuang Taliban yang kian ?berkembang ke
luar wilayah Waziristan maka Pakistan pada tahun 2009 dilanda ?gelombang
kerusuhan yang besar.? [*irb/www.hidayatullah.com*]

Kenakan Kaos "Free Palestine", Pelajar Prancis Diusir dari Sekolah

Seorang pelajar perempuan tahun ke enam sebuah sekolah menengah di
Prancis timur mengalami pengusiran dan di skor selama tiga hari, karena
mengenakan baju kaos bertulisan "Free Palestine".

Menurut laporan dari AFP, sekolah "Villefranche Sur Son" mengusir
pelajar tersebut atas tuduhan mengkampanyekan kemerdekaan Palestina.

Hal ini terjadi setelah adanya perdebatan antara pelajar perempuan itu
dengan guru sejarah yang bergelar profesor di sekolah pada tanggal 29
Januari yang lalu setelah sang profesor meminta pelajar tersebut
mengganti kaosnya yang bertuliskan "Free Palestine".

Sekolah dalam sebuah suratnya kepada ibu dari pelajar tersebut
menyatakan bahwa skoring akan diberikan kembali pada si pelajar pada
minggu kedua bulan Maret, setelah pelajar itu kembali masuk sekolah
setelah liburan musim dingin.

Di lain pihak, inspektorat kependidikan menyatakan mereka akan memeriksa
kembali semua unsur dari file kasus ini dengan pihak administrasi
sekolah, khususnya terkait dengan aturan sekolah yang telah menskor
pelajar yang mengenakan kaos yang berkampanye tentang pembebasan Palestina.

Sebaliknya, komite para orang tua sekolah "Villefranche Sur Son" malah
mendukung rakyat Palestina, dan mereka menyatakan salut kepada
keberanian sang pelajar yang bernama Zainab yang berani menentang
gurunya yang merupakan seorang profesor sejarah yang dituduh sangat pro
terhadap Israel.

Zainab sendiri telah menerima surat dukungan lebih dari 1.300 surat,
atas keberaniannya tersebut. (fq/imo/eramuslim)

19 February 2010

INGGRIS INTROGASI DUBES ISRAEL TERKAIT MABHUH

kispa.org - Departemen Luar Negeri Inggris hari ini memanggil Dubes
Israel di London, terkait pembunuh Komandan Senior Hamas, Mahmud
Al-Mabhuh yang memiliki paspor berkebangsaan Inggris. Dalam waktu
bersamaan, Tel Aviv juga mengumumkan bahwa tidak ada indikasi apapun
untuk melibatkan Badan Intelijen Israel, Mossad dalam operasi pembunuhan
itu.

Jubir Pemerintahan Inggris mengatakan, pemalsuan paspor Inggris adalah
masalah serius, pemerintah akan mengambil langkah-langkah strategis guna
mengatisipasi warga Inggris dari pemalsuan indentitas mereka."

Ia menambakan bahwa Kedubes Inggris di Tel Aviv akan siap dihubungi oleh
warganya membutuhkan, "Kedubes akan mempersiapkan dukungan bagi warga
Inggris yang membutuhkan."

Perdana Menteri Inggris berjanji akan memberikan keleluasaan penuh
kepada penyidik untuk mengungkap kasus penggunakan paspor negaranya
dalam aksi pembunuhan itu. Dalam penjelasakan di radio ABC, Inggris,
Brown mengatakan bahwa paspor Inggris adalah kepercayaan terpenting yang
harus benar-benar dijaga. Saat ini, ia juga tengah menunggu bukti-bukti
tambahan mengenai kebenaran fakta itu, sebelum membeberkannya ke publik.

Sebelumnya, Anggota Badan Diplomasi Departemen Luar Negeri Inggris,
Menzies Camp di parlemen, mendesak Menteri luar negerinya memanggil
Dubes Israel di London untuk menjelaskan kepemilikan paspor Inggris
palsu dalam insiden pembunuhan Al-Mabhuh.

Menzies Camp -Anggota Partai Demokrat Liberal- menekankan perlunya
pembuktian keterlibatan pemerintah Israel dalam memuluskan jalannya
operasi itu, dan ini keterledoran serius yang dapat mengancam kepercaya
hubungan bilateral negara. (sinaimsr/fn)

Sumber <Kispa.org>

Misy’al: Waktu Untuk Mengancam Usai, Saatnya Beraksi

*Damaskus – Infopalestina: *Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam
Hamas, Khaled Misy'al menegaskan bahwa waktu melancarkan ancaman sudah
usai. Sekarang adalah saatnya beraksi dan melancarkan balasan atas
pembunuhan pemimpin militer Hamas Mahmud Mabhuh. Dia menyatakan percaya
dengan kemampuan Brigade al Qassam untuk melakukan itu.

Hal tersebut disampaikan Misy'al dalam acara dukungan terhadap Mahmud
Mabhuh di utara Jalur Gaza, yang disiarkan langsung melalui saluran
televisi dari Damaskus, Rabu (17/2). Dia mengatakan, "Waktu mengencam
dan berbicara tentang pembalasan telah usai. Hari ini adalah saatnya
beraksi. Saya serukan kepada saudara semua untuk tidak berbicara tentang
pembalasan dan ancaman, ini sudah terjadi. Hari ini adalah saatnya
beraksi dan kami percaya kepada kemampuan kalian dan inovasi kalian,
wahai Brigade al Qassam. Karena itu, mintalah pertolongan kepada Allah."

Misy'al juga menyatakan penghargaannya atas keberhasilan Uni Emirat Arab
yang menyelidikan kejahatan ini. Dia meminta lebih dari itu, yaitu
dengan melibatkan Hamas dalam poses ini karena sebagai pihak "wali darah".

Dia mengatakan, "Kami sudah meminta pejabat Dubai agar memburu para
pembunuh dan mengambil langkah-langkah prediksi. Mereka para pembunuh
bukan hanya sekadar geng penjahat semata. Mereka adalah agen pembunuh
Mossad Zionis. Kami katakan kepada sahabat-sahabat di Dubai, kita adalah
wali darah atas pembunuhan Mabhuh, bukan yang lainnya. Oleh karena itu
kami ingin bersama anda. Sedang yang lainnya, mereka memiliki konspirasi."

Misy'al menegaskan, "Memburu para pembunuh bukan hanya untuk kepentingan
keluarga Mabhuh, Hamas, rakyat dan bangsa Palestina semata, namun
kepentingan anda di Dubai juga dan semua Negara Arab. Karena kalau
tidak, Zionis akan lebih berani lagi merusak keamanan anda."

Dia kembali menegaskan bahwa apa yang terjadi ini harus menjadi
peringatan bahwa bahaya sesungguhnya bagi keamanan nasional Arab
bukanlah Hamas, perlawanan atau bangsa Palestina, namun Zionis Israel,
merekalah musuh bersama. "Gaza tidak mengancam Mesir, Tepi Barat tidak
mengancam Yordania dan Hamas tidak mengancam keamanan nasional Mesir.
Namun Zionis Israel lah musuh kita bersama. Merekalah yang membunuh
anak-anak dan mengerahkan pesawat-pesawat pembunuh," tegas Misy'al. /(asw)/

10 February 2010

Ikrimah Shabri: Al Aqsha Masih dalam Bahaya

*Alquds – Infopalestina:* Ketua Dewan Tinggi Islam Palestina, Syaikh
Ikrimah Shabri kembali memperingatkan bahwa masjid al Aqsha masih dalam
bahaya, di tengah-tengah rencana penjajah Zionis yang menarget masjid.
Dia menegaskan otoritas penjajah Zionis bertanggung jawab atas apapun
yang terjadi pada masjid al Aqsha.

Syaikh Shabri mengatakan Dewan Tinggi Islam di al Quds telah melihat apa
yang muncul di media lokal dan internasional mengenai "mimpi" yang
dinisbatkan kepada salah seorang rabi Yahudi di abad kedelapan belas.
Mimpi ini mengisyaratkan bahwa penyelesaian pembangunan apa yang disebut
"Sinagog yang Roboh" di Kota Lama al Quds akan menjadi awal dimulainya
pembangunan kuil, yaitu pada 17 Maret mendatang!.

Dewan Tinggi Islam menegaskan bahwa mimpi-mimpi dan nubuat tersebut
tidak dapat diandalkan, tidak layak untuk menetapkan hak apapun. Dengan
demikian nubuat tersebut tidak memberikan hak apapun kepada orang-orang
Yahudi atas masjdi al Aqsha. Karena hal itu hanyalah hayalan yang tidak
didasarkan pada dalil atau bukti apapun.

Shabri menyatakan bahwa penjajah Zionis mendirikan sinagog baru di al
Quds, yang diberi nama "Sinagog yang Roboh"; dalam rangka untuk
merealisasikan nubuat yang mereka klaim. Pemberian nama ini sengaja
direncanakan untuk melancarkan serangan terhada[ masjid al Aqsha dan
memberikan pembenaran palsu bagi pendirian kuil yang mereka klaim.

Ditegaskan bahwa masjid al Aqsha merupakan hak prerogatif kaum muslimin.
Hak ini bersifat tetap dan pasti berdasarkan keputusan dari Tuhan
semesta alam, khusus milik satu setengah miliar Muslim di seluruh dunia.
Masjid al Aqsha merupakan bagian dari aqidah dan keimanan mereka.

Pihaknya menyerukan rezim dan pemerintah di dunia Arab dan dunia Islam
untuk mengambil tanggung jawab mereka terhadap al Quds dan masjid al
Aqsha serta tempat-tempat suci lainnya. Khususnya saat mendekati
dilaksanakannya KTT Arab bulan Maret mendatang di Tripoli, Libya. (asw)

09 February 2010

Arogansi Israel Hanya Bisa Dicegah dengan Perlawanan (kolom)

*Oleh: Yasser Za'atera*

Israel tidak hanya mengancam Iran, tetapi juga menambah ancamannya
padaLebanon, dan kemudian Suriah. Kali ini dengan cara sangat sombong
yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman dan petinggi
militer lainnya. Hal itu disampaikan di tengah-tengah ancaman yang terus
dilontarkan untuk melancarkan sebuah serangan atau serangan-serangan
bagai sambaran petir di JalurGaza, bersamaan pula dengan pembunuhan
pemimpin militer Hamas di Dubai. Ancaman juga dilancarkan Israel kepada
Yordania, melalui seruan untuk mengembalikan tanggung jawab penduduk
Tepi Barat kepada Yordania.

Hakikat arogansi terebut sama sekali tidak mengubah upaya beberapa
politisi Israeluntuk memventilasi sikapnya melalui pernyataan-pernyataan
yang menegaskan keinginan negara mereka pada perdamaian. Terlebih
Netanyahu sendiri tidak kurang ekstrimnya daripada Lieberman, meskipun
dengan baju diplomasi. Dan sikapnya tentang pembekuan
permukiman-permukiman Yahudi adalah bukti atas semua itu.

Bagaimana kita bisa menafsirkan arogansi Israel ini pada tahap di mana
sikap yang dilakukan harus berbeda setelah kekalahan Israel di Lebanon
Juli 2006. Juga kegagalan Israel dalam menghabisi pemerintahan Hamas di
Jalur Gaza, ditambah ketidakmampuannya untuk mengekang ambisi nuklir Iran.

Ada banyak alasan mengenai arogansi ini. Yang paling menonjol barang
kali adalah perasaan para pemimpin Israel yang meyakini bahwa
sikap-sikap Amerika masih berada di bawah hegemoni Zionis atas keputusan
politik di internal Amerika Serikat. Hal yang masih nampak sangat jelas
kelemahannya di era Obama yang tidak akan terlibat dalam menyinggung
lobi Zionis yang secara konkrit mengendalikan Kongres, baik di Partai
Republik atau Demokrat, di samping menembus ke institusi-insitusi
politik dan keamanan lainnya.

Memang benar bahwa Amerika Serikat mengalami dilema besar di Afghanistan
dan Irak. Namun hal itu tidak banyak mengurangi pengaruhnya di
tengah-tengah keengganan kekuatan-kekuatan besar untuk mencegahnya
karena sejumlah pertimbangan. Yang lebih buruk, bahwa hal itu tidak
mendorong Zionis untuk pura-pura merayu Obama agar membantunya
memecahkan masalah yang dimaksud, meskipun mereka menyadari fakta bahwa
kemajuan kasus Palestina akan memiliki dampak positif pada keseluruhan
krisis lainnya.

Alasan lain arogansi Israel terebut berkaitan dengan kemunduran posisi
Arab, menghadapi dikte-dikte Amerika, yang pada gilirannya bergerak
mengarah kepada keprihatinan pada Israel. Namun alasan yang paling
penting adalah bahwa ketenangan yang mematikan di internal Palestina. Di
mana pihak yang diwakili oleh Otorita Palestina di Ramallah berperan
menjaga keamanan Israel, yang menjadikan tahun 2009 sebagai tahun yang
paling tenang dalam sejarah negara Ibrani (Israel), jika kita
mengecualikan hari-hari perang di Jalur Gaza, yang kita saksikan awal
tahun lalu.

Di Jalur Gaza Hamas terpaksa menenangkan situasi karena
pertimbangan-pertimbangan pasca-perang dan kesempatan yang terbatas
untuk perlawanan (kecuali roket) di bawah pagar keamanan dan dilema
otoritas Palestina secara keseluruhan sebelum itu. Namun situasi yang
memberi kesempatan pada Israeluntuk relaksasi penuh adalah situasi yang
terbentuk di Tepi Barat. Di mana otoritas Palestina menjalankan
tugas-tugas koordinasi keamanan dengan sungguh-sungguh dan tulus di
bawah Jenderal Dayton dan "Orang-orang Palestina baru" yang dicetak di
bawah pengawasannya.

Faktanya adalah bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan Israel di rumah
mereka sendiri, sebagaimana yang dilakukan perlawanan. Dan di sini (di
Tepi Barat), perlawanan itu tidak ada. Sayangnya hal itu diakibatkan
oleh upaya pihak Palestina. Selama situasinya masih demikian maka wajar
bila ada bangsa yang menjulurkan tangan dan menginjakkan kaki mereka ke
segala penjuru.

Kesimpulannya: tidak aka nada yang bisa mengekang arogansi Zionis
Amerika kecuali dengan pilihan perlawanan yang didukung dan diadopsi di
tingkat Arab dan dunia Islam. Selain itu layaknya menggarap ladang
pertanian di laut, meskipun menghasilkan banyak keuntungan untuk
kelompok terbatas Palestina.

Harian /al Dustur/ Yordania. (asw)

Mesir Mulai Membangun Tembok Pemisahan "Air" di Perbatasan Gaza

*Kairo – Infopalestina:* Surat kabar Mesir mengutip dari para saksi mata
di Rafah Mesir yang menyebutkan bahwa peralatan konstruksi Mesir telah
mulai bekerja dalam pelaksanaan pembangunan kelautan di perbatasan
antara Mesir dan Jalur Gaza di pantai Mediterania dekat tanda
internasional nomor satu.

Para saksi mata mengatakan – menurut koran al Dustur Mesir, Senin (8/2)
– tiga peralatan berwarna kuning yang dikemudikan para sopir sipil
sedang memindahkan batu-batu besar dari atas tanah dan dilemparkan ke
dalam laut hingga menyerupai bangunan tembok di dasar laut yang membantu
untuk membangun sebuah (marina) pelabuhan laut.

Mereka menambahkan bahwa sejumlah besar batu-batu terus dipindahkan
selama beberapa minggu yang lalu oleh truk-truk ke lokasi pembangunan.
Sumber setempat mengatakan, "Fasilitas ini dikhusukan untuk mendirikan
sebuah marina untuk kapal keamanan yang ada di kawasan itu, yang
didirikan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan adanya upaya
penyelundupan yang dilakukan dari pihak orang-orang Palestina melalui
perbatasan laut."

Sumber ini menambahkan, "Mesir telah membuat sebuah rencana keamanan
menyeluruh yang menjamin keamanan perbatasan laut dan daratnya dengan
Gaza. Di sana sudah ada pembangunan yang dilaksanakan dan telah
disetujui pembangunannya, ada juga pembangunan lain yang masih sedang
dipelajari."

Sumber ini melanjutkan pelabuhan baru ini mencakup instalasi yang
menyerupai mercusuar; untuk memandu kapal-kapal nelayan Mesir dan
mencegah mereka mendekati mendekati perbatasan laut dengan Gaza, agar
tidak mengalami serangan tembakan dari sisi laut Zionis yang ditempatkan
di kawasan yang menghadap ke pantai Gaza. (asw)

Mesir Mulai Membangun Tembok Pemisahan "Air" di Perbatasan Gaza

Kairo – Infopalestina: Surat kabar Mesir mengutip dari para saksi mata di Rafah Mesir yang menyebutkan bahwa peralatan konstruksi Mesir telah mulai bekerja dalam pelaksanaan pembangunan kelautan di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza di pantai Mediterania dekat tanda internasional nomor satu.

Para saksi mata mengatakan – menurut koran al Dustur Mesir, Senin (8/2) – tiga peralatan berwarna kuning yang dikemudikan para sopir sipil sedang memindahkan batu-batu besar dari atas tanah dan dilemparkan ke dalam laut hingga menyerupai bangunan tembok di dasar laut yang membantu untuk membangun sebuah (marina) pelabuhan laut.

Mereka menambahkan bahwa sejumlah besar batu-batu terus dipindahkan selama beberapa minggu yang lalu oleh truk-truk ke lokasi pembangunan. Sumber setempat mengatakan, "Fasilitas ini dikhusukan untuk mendirikan sebuah marina untuk kapal keamanan yang ada di kawasan itu, yang didirikan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan adanya upaya penyelundupan yang dilakukan dari pihak orang-orang Palestina melalui perbatasan laut."

Sumber ini menambahkan, "Mesir telah membuat sebuah rencana keamanan menyeluruh yang menjamin keamanan perbatasan laut dan daratnya dengan Gaza. Di sana sudah ada pembangunan yang dilaksanakan dan telah disetujui pembangunannya, ada juga pembangunan lain yang masih sedang dipelajari."

Sumber ini melanjutkan pelabuhan baru ini mencakup instalasi yang menyerupai mercusuar; untuk memandu kapal-kapal nelayan Mesir dan mencegah mereka mendekati mendekati perbatasan laut dengan Gaza, agar tidak mengalami serangan tembakan dari sisi laut Zionis yang ditempatkan di kawasan yang menghadap ke pantai Gaza. (asw)

Arogansi Israel Hanya Bisa Dicegah dengan Perlawanan

Oleh: Yasser Za’atera

Israel tidak hanya mengancam Iran, tetapi juga menambah ancamannya padaLebanon, dan kemudian Suriah. Kali ini dengan cara sangat sombong yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman dan petinggi militer lainnya. Hal itu disampaikan di tengah-tengah ancaman yang terus dilontarkan untuk melancarkan sebuah serangan atau serangan-serangan bagai sambaran petir di JalurGaza, bersamaan pula dengan pembunuhan pemimpin militer Hamas di Dubai. Ancaman juga dilancarkan Israel kepada Yordania, melalui seruan untuk mengembalikan tanggung jawab penduduk Tepi Barat kepada Yordania.

Hakikat arogansi terebut sama sekali tidak mengubah upaya beberapa politisi Israeluntuk memventilasi sikapnya melalui pernyataan-pernyataan yang menegaskan keinginan negara mereka pada perdamaian. Terlebih Netanyahu sendiri tidak kurang ekstrimnya daripada Lieberman, meskipun dengan baju diplomasi. Dan sikapnya tentang pembekuan permukiman-permukiman Yahudi adalah bukti atas semua itu.

Bagaimana kita bisa menafsirkan arogansi Israel ini pada tahap di mana sikap yang dilakukan harus berbeda setelah kekalahan Israel di Lebanon Juli 2006. Juga kegagalan Israel dalam menghabisi pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, ditambah ketidakmampuannya untuk mengekang ambisi nuklir Iran.

Ada banyak alasan mengenai arogansi ini. Yang paling menonjol barang kali adalah perasaan para pemimpin Israel yang meyakini bahwa sikap-sikap Amerika masih berada di bawah hegemoni Zionis atas keputusan politik di internal Amerika Serikat. Hal yang masih nampak sangat jelas kelemahannya di era Obama yang tidak akan terlibat dalam menyinggung lobi Zionis yang secara konkrit mengendalikan Kongres, baik di Partai Republik atau Demokrat, di samping menembus ke institusi-insitusi politik dan keamanan lainnya.

Memang benar bahwa Amerika Serikat mengalami dilema besar di Afghanistan dan Irak. Namun hal itu tidak banyak mengurangi pengaruhnya di tengah-tengah keengganan kekuatan-kekuatan besar untuk mencegahnya karena sejumlah pertimbangan. Yang lebih buruk, bahwa hal itu tidak mendorong Zionis untuk pura-pura merayu Obama agar membantunya memecahkan masalah yang dimaksud, meskipun mereka menyadari fakta bahwa kemajuan kasus Palestina akan memiliki dampak positif pada keseluruhan krisis lainnya.

Alasan lain arogansi Israel terebut berkaitan dengan kemunduran posisi Arab, menghadapi dikte-dikte Amerika, yang pada gilirannya bergerak mengarah kepada keprihatinan pada Israel. Namun alasan yang paling penting adalah bahwa ketenangan yang mematikan di internal Palestina. Di mana pihak yang diwakili oleh Otorita Palestina di Ramallah berperan menjaga keamanan Israel, yang menjadikan tahun 2009 sebagai tahun yang paling tenang dalam sejarah negara Ibrani (Israel), jika kita mengecualikan hari-hari perang di Jalur Gaza, yang kita saksikan awal tahun lalu.

Di Jalur Gaza Hamas terpaksa menenangkan situasi karena pertimbangan-pertimbangan pasca-perang dan kesempatan yang terbatas untuk perlawanan (kecuali roket) di bawah pagar keamanan dan dilema otoritas Palestina secara keseluruhan sebelum itu. Namun situasi yang memberi kesempatan pada Israeluntuk relaksasi penuh adalah situasi yang terbentuk di Tepi Barat. Di mana otoritas Palestina menjalankan tugas-tugas koordinasi keamanan dengan sungguh-sungguh dan tulus di bawah Jenderal Dayton dan "Orang-orang Palestina baru" yang dicetak di bawah pengawasannya.

Faktanya adalah bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan Israel di rumah mereka sendiri, sebagaimana yang dilakukan perlawanan. Dan di sini (di Tepi Barat), perlawanan itu tidak ada. Sayangnya hal itu diakibatkan oleh upaya pihak Palestina. Selama situasinya masih demikian maka wajar bila ada bangsa yang menjulurkan tangan dan menginjakkan kaki mereka ke segala penjuru.

Kesimpulannya: tidak aka nada yang bisa mengekang arogansi Zionis Amerika kecuali dengan pilihan perlawanan yang didukung dan diadopsi di tingkat Arab dan dunia Islam. Selain itu layaknya menggarap ladang pertanian di laut, meskipun menghasilkan banyak keuntungan untuk kelompok terbatas Palestina.

Harian al Dustur Yordania. (asw)

04 February 2010

Ikut Konferensi Herzliya, Fayad Tikam dan Khianati Rakyat

Ikut Konferensi Herzliya, Fayad Tikam dan Khianati Rakyat

Ramallah – Infopalestina: Keikutsertaan PM Otoritas Palestina di Ramallah, Salam Fayad, dalam konferensi Herzliya, yang membahas kebijakan strategis masa depan Israel dinilai sebagai pengkhianatan besar dan timakam terhadap bangsa dan rakyat Palestina.

Anggota Dewan Legislatif Palestina dari gerakan Islam menilai partisipasi Salam Fayyad dalam konferensi Herzliya  sebagai tikaman dari belakang terhadap bangsa, rakyat,  sejarah dan perlawanan Palestina, serta upayanya untuk mencapai tujuan nasional.

Dalam pernyataan yang diterima koresponen Infopalestina, Rabu (3/2), para anggota dewan dari gerakan Islam tersebut mengatakan, apa yang dia katakan Fayyad dalam konferensi mencerminkan pendapat pribadi, tidak mencerminkan pendapat rakyat Palestina yang tetap bersikeras untuk terus menuntut semua hak-hkanya tanpa dikurangi.

Salah seorang anggota dewan dari gerakan Islam, Khalil Al-Rib’i mengatakan, "Keikutsertaan Fayad dalam konferensi Herzliya ini bukan hal yang aneh. Dia sedang melaksanakan rencana Zionis – Amerika. Fayyad sendiri adalah didikan Amerika. Dia datang ke Palestina untuk menjadi media antara PLO dan tren Islam, melakukan normalisasi dengan penjajah, dan berjalan ke menuju arah yang melindungi kepentingan penjajah. Dengan perannya ini, pada gilirannya, Fayad meletakkan dasar bagi aliran ketiga yang menggantikan PLO. Yaitu aliran Amerika - Zionis yang menjadi alat keamanan yang tugasnya adalah menjaga kepentingan (Israel)."

Anggota dewan lain, Dr. Nasser Abdel Jawad menilai partisipasi ini sebagai bentuk untuk memperindah potret penjajah dan mendorong dunia melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, memberikan legitimasi untuk entitas ini dan tindakan-tindakan kriminal mereka. Yang aneh adalah bahwa kehadiran Fayyad dalam konferensi ini bertepatan dengan kehadiran menteri perang Zionis Ehud Barak, yang kedua tangannya berlumuran darah anak-anak dan perempuan di Gaza.

Dia menambahkan, "Tidak masuh akal, misalnya Salam Fayyad melakukan pemboikotan barang-barang Zionis dan pembakaran barang-barang tersebut di kota Salfit, kemudian dia ikut serta dalam konferensi yang merancang sebuah kebijakan keamanan dan strategi politik untuk masa depan entitas Zionis. Terlebih keikutsertaan dia ini bersamaan dengan peringatan setahun genosida yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza."

Anggota dewan lainnya, Yasser Mansour, menyatakan, "Kami menolak dan tidak setuju partisipasi Salam Fayyad atau siapapun orang Palestina lainnya mengikuti konferensi seperti ini. Yang seharusnya dilakukan adalah mengadakan konferensi Palestina yang membahas seluruh persoalan Palestina yang masih menggantung serta mengakhiri perpecahan. (asw)

Israel Tingkatkan Agresi dan Lancarkan 7 Serangan Udara di Selatan Gaza



Gaza – Infopalestina: Pasukan penjajah Zionis meningkat agresi mereka terhadap Jalur Gaza. Setidaknya tujuh serangan udara dilancarkan Israel tak lama sebelum tengah malam, Rabu (3/2). Serangan tersebut menarget perbatasan Palestina-Mesir, GazaAirport, selatan Rafah, dan Jalur Gaza selatan. Aksi ini menyebabkan tiga warga luka-luka.

Sumber-sumber medis Palestina di rumah sakit Abu Yusuf Najjar, kepada koresponen Infopalestina mengatakan, kru medis mengevakuasi tiga korban luka akibat serangan pesawat Zionis Israel jenis "F-16" ke salah satu terowongan di sebelah timur Jeradat perbatasan Rafah dengan Mesir.

Bersamaan dengan itu pesawat tempur Israel melancarkan lima serangan di GazaAirport yang hancur akibat agresi Zionis yang berkelanjutan. Serangan-serangan udara baru ini menarget sisa-sisa bangunan dan ruangan kosong di bandara yang telah mengalami puluhan kali serangan selama bertahun-tahun.

Juru bicara militer Israel mengklaim serangan udara Israel ini dilancarkan untuk mencegah “menyelundupan”. Menurut militer Israel, serangan ini dilancarkan sebagai respon atas serangan perlawanan Palestina dan jatuhnya roket di permukiman-permukiman Zionis

Dalam kontek yang sama, pasukan penjajah Israel melancarkan operasi infiltrasi militer di Beit Hanun dan Muharara Dugit di kota Beit Lahia di Gaza utara, di tengah serangan bom secara sporadis. Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa empat tank, disertai buldoser militer bergerak masuk sejauh 200 meter ke daerah Dugit di utara kota. Mereka melakukan aksi perataan dan penghancuran lahan.

Serangan udara dan infiltrasi militer ini terjadi beberapa jam setelah ancaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan bahwa Israel akan membalas upaya Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengirim drum-drum peledak ke pantai Israel. (asw).

Bardawil: Sambutan Mesir pada Sikap Hamas Positif, Tetapi Sebatas Media

Gaza – Infopalestina: Petinggi senior Gerakan Perlawanan Islam Hamas Dr. Salah Bardawil menilai sambutan pihak mediator Mesir terhadap sikap gerakan Hamas pada masalah rekonsiliasi, setelah Mesir memberikan jaminan bagi pelaksanaan kesepakatan apapun yang ditandatangani; merupakan indikator positif.

Hal tersebut disampaikan Bardawil dalam pernyataan pers pada hari Rabu (3/2). Dia mengatakan, "Kami mengikuti dengan penuh perhatian ata sambutan baik Mesir pada pernyataan para pemimpin Hamas seputar masalah rekonsiliasi. Namu hal itu sampai sekarang hanyalah respon media, belum berkembang ke arah ajakan untuk duduk dan tangan tangan.”

Dalam kontek yang lain, Bardawil mengatakan bahwa Hamas menyambut baik kunjungan para pemimpin Fatah seperti Dr. Nabil Shaath ke Jalur Gaza. "Dr. Nabil Shaath adalah pribadi yang disambut baik di Jalur Gaza. Dia telah berkoordinasi dengan kami dalam kunjungan ini dan kami siap untuk bertemu dengannya.”

Berdawil menyebut pertaruhan pada tidak adanya perselisihan antara pemimpin di dalam dan di luar Palestina merupakan "fantasi murni". Dia mengatakan, "Keputusan Hamas hanya satu. Apa yang dikatakan oleh Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al sama dengan apa yang dikatakan Dr. Mahmud al-Zahar dan Perdana Menteri Ismail Haniyah.” (asw)

01 February 2010

Abu Ubaidah: Israel Alihkan Konflik ke Luar Palestina, Kami Akan Balas

Gaza – Infopalestina: Jubir Batalion Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaidah menegaskan, Israel dan Mossad dengan membunuh asy-Syahid Mahmud Mabhuh di Dubai ingin mengalihkan konflik ke luar Palestina.

Dalam pernyataan persnya hari ini Sabtu (30/1) Abu Ubaidah menegaskan, kejahatan Israel ini sama saja dengan memperluas konflik dan kejahatannya ke wilayah negara-negara Arab, negara Islam dan lainya.

Ia mengaskan, bahwa tindakan Israel ini bukan pertama kalinya. Masih banyak sekali bukti tindakan Israel ini. Ini artinya, Israel ingin menghantam semua wilayah Arab dan Islam.

Jubir Al-Qassam ini menambahkan, Israel ingin menyampaikan pesan bahwa kekuasaan mereka bisa menembus wilayah manapun. Tindakan Israel ini juga sama saja menantang keamanan nasional negara-negara Arab. Karenanya, negara-negara ini harus tegas menghadapi pengaruh Israel sebelum Mossad mengacak-acak mereka.

Menanggapi ungkapan Mossad bahwa tindakan pembunuhan itu adalah pesan bagi elit Hamas dan Al-Qassam di dalam dan luar negeri, Abu Ubaidah menegaskan, pesan itu akan dibalas dalam waktu yang tepat. Ia menegaskan, Israel tidak akan lepas dari sanksi atas kejahatan-kejahatan. “Pesan Israel ini akan gagal. Mereka mengira dengan pembantaian itu bisa mempengaruhi sikap dan keputusan kami. Kejahatan-kejahatan pembantaian semacam ini sudah terbukti hanya membuat kami semakin kuat. Jika satu pemimpin kami meninggal syahid, ada puluhan pemimpin
yang melanjutkan perjuangan,” tegas Abu Ubaidah. (bn-bsyr)