31 March 2010

Pemecatan Tidak Adil di Tepi Barat Akibat Pelaksanaan Peta Jalan

*/Betapa kejinya pemimpin otoritas Ramallah, terbukti sudah bahwa mereka
tidak menginginkan adanya Guru, Imam masjid serta anak-anak yang menjadi
penghafal Al-quran, sekolah-sekolah Daurah Quran ditutup paksa, Ya Allah
berikanlah kekuatan, kesabaran dan keistiqomahan kepada kaum muslimin di
Palestina untuk terus membela Al-Aqsha, hanya sebaris doa yang dapat
kami sampaikan untuk para mujahidin di Palestina dan Gaza.
/*

*/
/Ramallah:* Salah seorang pemimpin di otoritas Ramallah menegaskan bahwa
pemecatan sewenang-wenang terhadap para guru dan imam masjid di Tepi
Barat terjadi karena melaksanakan rencana "peta jalan".

Hal tersebut terungkap dalam laporan surat kabar Zionis "The Jerusalem
Post" edisi Senin (29/3) yang membahas tentang kasus pemecatan secara
sewenang-wenang oleh milisi Abbas di Tepi Barat terhadap para pejabat
pemerintah yang menjadi anggota Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Pemimpin
di otoritas Ramallah ini mengatakan, "Kami telah memecat lebih dari
seribu guru dan 300 imam masjid sebagai bentuk pelaksanaan dari klausul
melawan "provokasi" di dalam rencana (peta jalan)."

Dia menambahkan, "Kadang-kadang kami harus mengusir guru dan imam masjid
karena komitmen agamanya yang tinggi meskipun mereka tidak termasuk
dalam Gerakan (Hamas)," mengutip peristiwa pepecatan seorang guru dari
Beit Laqia di pinggiran Ramallah bernama Hudail Mufarija yang mengajar
di sebuah sekolah di Beitunia. Dia mengatakan guru tersebut tidak
berafiliasi pada gerakan Hamas, tapi dia sangat religius dan menghafal
Alquran. "Mereka-mereka itu tidak kami inginkan ada di sekolah-sekolah
kami," katanya.

Dia mengatakan, "Kami telah memutuskan untuk berperang melawan
"provokasi"dan kegiatan politik di masjid-masjid dan sekolah-sekolah.
Ini adalah bagian dari komitmen kami pada syarat-syarat dalam rencana
(peta jalan)."

Dia menambahkan, "Banyak dari mereka yang diusir karena menolak
mendukung gerakan Fatah dan Otoritas Palestina." Yang lainnya diusir
karena mereka telah menjadi sangat religius dan dikhawatirkan pada suatu
hari nanti mereka bergabung dengan gerakan (Hamas)!.

Surat kabar Israel ini mengutip dari seorang pejabat senior di
Departemen Pendidikan di Ramallah yang mengatakan, "Kami bekerja atas
perintah dinas keamanan. Kami tidak mempunyai pertanyaan apapun ketika
datang perintah berkaitan dengan ke masalah keamanan."

Jerusalem Post menjelaskan peran penting yang dimainkan oleh "menteri"
Wakaf di Ramallah, Mahmud Habash, dalam berbuat sewenang-wenang terhadap
para imam masjid dari Hamas. Hal ini dipengaruhi oleh dendam karena
masalah pribadi dengan Hamas yang memecatnya dari kementrian karena
masalah moral dan keuangan.

Menurut Jerusalem Post , dialah yang melakukan pengawasan terhadap semua
khutbah dan mengeluarkan instruksi yang ketat mengenai materi khutbah
dan melarang "provokasi" di masjid-masjid. (asw/infopalestina)

26 March 2010

Mahkamah Zionis Bolehkan Warga Pemukim Bunuh Palestina

Ya Allah ya dzaljalali walikram, hancurkanlah Zionis Israel dan negara
yang mendukungnya, gentarkanlah hati mereka, tunjukkanlah bahwa yang
haq adalah haq dan yang bathil adalah bathil dan berikanlah kekuatan
kepada rakyat dan mujahidin Palestina untuk melawan musuh-musuh Mu.

Jadi sudah semakin jelas siapa yang teroris sebenarnya.

**

*Al-Quds* Pengadilan tinggi Zionis mengizinkan warganya untuk membawa
senjata di jalan-jalan serta menembakannya pada warga Palestina dengan
alasan pembubaran. Sementara sejumlah kalangan praktisi hukum menilai
keputusan ini sangat berbahaya, karena mendorong kelompok pemukim Zionis
untuk menembaki bangsa Palestina tanpa sebab apapun.

Keputusan ini diambil, setelah sebulan sebelumnya mahkamah Zionis
memutuskan, Abrahaam Huve divonis tidak bersalah, padahal ia telah
menggunakan senjatanya secara illegal pada 6/5/2005 untuk meenembaki
warga tiga pengembala Palestina yang berjarak 100 meter dari pagar
perbatasan.

Sementara itu, tiga gembala Palestina telah bersaksi di depan hakim
persidangan dan menegaskan, Huve telah menembaki mereka secara langsung.
Salah satu pelurunya mengenai salah satau kambing mereka yang
digembalakan di dekat wilayah permukiman di Der Nidzam, sebelah barat
Tepi Barat. Mereka menegaskan, tanah yang dijadikan gembala mereka
adalah tanah miliknya yang akan direbut kelompok pemukim Zionis.

Di pihak lain, Michael Safard berependapat, keputusan mahkamah Israel
yang memperbolehkan warganya menggunakan senjata untuk bangsa Palestina,
sangat berbahaya. Keputusan ini mendorong warga pemukim untuk
menggunakan senjatanya secara sewenang-wenang, dalam kondisi aman dan
tidak ada ancaman. Kondisi tentu akan menggangu sisi keamanan di tingkat
rakyat kecil. /(*Infopalestina*)/

25 March 2010

Kelompok radikal Zionis bertekad serang Al Aqsha pada tanggal 29 dan 30 Maret

*Al-Quds – * Sejumlah kelompok radikal Zionis bertekad akan menyerang
kembali Al-Aqsha pada pertengan pekan depan, menyusul peringatan hari
besar Paskah Yahudi yang jatuh pada 29 dan 30 Maret depan.

Rencana ini mereka rancang setelah meresmikan Sinagog Al-Kharaab di
samping persis Al-Aqsha yang tahun sebelumnya mereka berusaha untuk
mendirikan sinagog tersebut, namun dapat digagalkan warga Palestina.

Sementara itu, wakil ketua gerakan Islam di Palestina jajahan 48, Syaikh
Kamal Khotib, Senin (22/3) mengatakan, kelompok yahudi radikal mengajak
yahudi lainya untuk menyerang Al-Aqsha, sehari setelah pendirian sinagog
Al-Kharrab. Mereka telah meminta pihak kepolisian agar mengizinkan
kelompok radikal melakukan acara pengorbanan di samping Al-Aqsha pada
29-30 Maret mendatang.

Khatib menambahkan keterangannya pada situs Aljazeera.net, bahwa Israel
akan mengizinkan kelompok radikal Yahudi yang akan menyerbu Al-Aqsha
untuk melakukan acara pengorbanan terkait hari besar Paskah. Namun
Khatib yakin, para wanita Palestina akan berusaha menghalangi niat
zionis radikal tersebut, setelah kaum laki-laki Palestina dilarang masuk
oleh Israel.

Niat mereka ini bersamaan dengan pernyataan ketua Organisasi "Selamatkan
Tanah Israel" Rahib Shalom Dov Valva yang secara terang-terangan didalam
pidatonya menyatakan, "Kami akan membangun haikal di atas reruntuhan
Masjid Al-Aqsha. Dan rencana ini sudah didahului dengan sejumlah rencana
sebelumnya yang berujung pada pelarangan kaum muslimin mengunjungi
Al-Aqsha yang usianya dibawah 50 tahun. (kispa)

</index.php/view/berita/datetimes/2010-03-24+10%3A03%3A36>

Polling: 73% Warga Rusia Menilai AS Sebagai Negara Agresor

Hampir tiga perempat dari warga Rusia melihat negara AS sebagai
"agresor" yang berusaha mendominasi dunia, menurut sebuah jajak pendapat
yang dikeluarkan oleh lembaga jajak pendapat Levada Center.

Survei yang dipublikasikan pada hari Rabu kemarin (24/3) menunjukkan
bahwa 73 persen responden setuju bahwa Amerika Serikat adalah "agresor
yang mencoba mengambil kendali" dari semua negara di dunia.

Hanya delapan persen setuju bahwa Amerika Serikat adalah "pembela
perdamaian, demokrasi dan ketertiban," sementara 19 persen lagi
mengatakan mereka ragu-ragu.

Hasil jajak pendapat ini datang meskipun telah ada upaya yang dilakukan
oleh Presiden AS Barack Obama untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia.

Rusia dan Amerika Serikat saat ini sedang menegosiasikan perjanjian
perlucutan senjata nuklir baru untuk menyukseskan Perjanjian Pengurangan
Senjata Strategis (START) tahun 1991 yang berakhir pada bulan Desember,
tetapi belum mencapai kesepakatan akhir.(eramuslim)

19 March 2010

Dua Penduduk Palestina Terluka Akibat Bombardir Israel di Jalur Gaza

Angkatan udara zionis Israel melancarkan serangkaian serangan udara di
beberapa titik di jalur Gaza, menyebabkan dua penduduk mengalami luka
serius dan merusak beberapa bangunan di sana.

Sumber lokal melaporkan bahwa Jet Israel menembakkan beberapa misil ke
wilayah perbatasan Gaza dan Mesir.

Target mereka diyakini adalah terowongan-terowongan yang berada di
sepanjang perbatasan.

Dua penduduk Palestina mengalami luka serius dan dilarikan ke Rumah
Sakit Al Najjar di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.

/Quds Net/ melaporkan bahwa beberapa penduduk terjebak di dalam
reruntuhan terowongan.

Militer zionis juga membombardir daerha terbuka di Dir Al Balah dan Khan
Younis.

Dalam peristiwa berbeda, tentara zionis Israel menangkap dua penduduk
Palestina di Sofa, timur Rafah. (haninmazaya/IMEMC/arrahmah.com)

Persatuan Ulama: Jumat Ini Hari Solidaritas Selamatkan Al-Aqsha

Persatuan ulama muslim internasional menyatakan hari Jumat ini sebagai
"hari kemenangan dan solidaritas dari dunia Islam dan Arab untuk
menyelamatkan masjid Al-Aqsha." Mereka juga menyerukan pertemuan puncak
umat Islam di Yerusalem dan segera meluncurkan Intifadhah ketiga untuk
mendukung masjid Al-Aqsha, dan menuntut penarikan diri dari inisiatif
perdamaian Arab segera berakhir serta menghentikan semua bentuk
perundingan dengan Israel.

Persatuan ulama internasional menyesalkan pembukaan kembali sinagog
dekat masjid Al-Aqsha dan menggambarkan hal tersebut sebagai langkah
yang sangat berbahaya dan mengancam masa depan Al-Aqsha.

Mereka juga memperingatkan bahwa situasi akan semakin berbahaya jika
dunia Arab dan Islam tidak bereaksi keras terhadap langkah Israel ini.

Pada bagian lain, Gerakan Islam di Pakistan menyerukan kepada semua kaum
Muslimin di dunia untuk serentak melakukan aksi demonstrasi setelah
shalat Jumat, memprotes rencana Israel untuk menghancurkan Masjid
al-Aqsha dan membangun kuil Sulaiman.

Pemimpin Gerakan Hussein Manwar memperingatkan dalam siaran persnya
bahwa Zionis mulai melaksanakan rencana jahat mereka terhadap Masjid
suci Al-Aqsha melalui pembangunan sinagog dan menekankan bahwa setiap
umat Islam muslim bertanggung jawab untuk membebaskan Yerusalem dan
tempat-tempat suci umat Islam lainnya.

Para ulama Muslim di Yaman juga mengecam kebisuan para penguasa Arab
terhadap apa yang terjadi di tempat-tempat suci umat Islam Palestina,
mereka menekankan bahwa tempat suci tersebut milik seluruh umat Islam
dan tak seorang pun memiliki hak untuk membuat satu konsesi mengenai
tempat suci itu atau meninggalkannya menjadi sasaran empuk bagi Yahudi.

Syaikh Abdulmajid Al-Zindani, ulama Yaman terkemuka, mengatakan kepada
pusat informasi Palestina bahwa umat Muslim harus responsif terhadap apa
yang terjadi kepada saudara-saudara mereka di Yerusalem.

Zindani memperingatkan bahwa penghancuran Masjid al-Aqsha dan yahudisasi
Yerusalem bukan tujuan akhir dari orang-orang Yahudi, tetapi mereka
berusaha untuk menghancurkan semua kesucian Islam di seluruh dunia,
sehingga semua umat Islam dituntut untuk menekan para pemimpin mereka
untuk segera memberikan dukungan bagi rakyat Palestina.(eramuslim)

Yahudi Pengecut, Beraninya Hanya Melecehkan Perempuan

Sekelompok Yahudi ekstrim, pada Sabtu malam yang lalu telah melakukan
penghinaan dan pelecehan terhadap sejumlah wanita Palestina di wilayah
Syaikh Jarrah sekitar Yerusalem yang diduduki dan mereka juga menyerang
seorang anak gadis yang berusia 16 tahun dengan brutal.

Saksi mata mengatakan bahwa sebuah kelompok ekstremis Yahudi menyerang
anak gadis bernama Amanan Nasyasyibi, penduduk dari lingkungan Syaikh
Jarrah, memukulinya dan menarik rambutnya dengan brutal.

Para ekstremis Yahudi tersebut juga melecehkan sejumlah wanita dari
lingkungan Syaikh Jarrah dan mencaci maki mereka dengan kata-kata
penghinaan dan kata-kata kasar, ektrimis Yahudi itu mencoba untuk
menyerang para wanita Palestina di depan polisi Israel, yang hanya
menonton apa yang terjadi dan malah memberikan perlindungan bagi
ekstremis yahudi.

Kelompok-kelompok ekstremis Yahudi yang terorganisir, pada Sabtu malam
lalu melakukan demonstrasi di wilayah pusat Syaikh Jarrah dengan
perlindungan dan penjagaan dari polisi dan tentara.

Sekelompok demonstran ekstremis Yahudi meneriakkan slogan-slogan
provokatif dan rasis serta menyerukan pengusiran bangsa Arab dan
Palestina dari Yerusalem dan metreka juga menyerukan penghancuran
terhadap masjid Al-Aqsha Masjid untuk digantikan dengan kuil Sulaiman.

Untuk menjamin perlindungan dari demonstrasi ini, polisi Israel menutup
wilayah Syaikh Jarrah Syekh dan memasang hambatan dan penghalang untuk
mencegah penduduk yerusalem masuk ke wilayah itu.

Wilayah Syaikh Jarrah, masuk dalam skema rencana zionis Israel untuk di
yahudisasikan, Israel akan mengusir semua warga Arab dari wilayah
tersebut dan kemudian akan dibangun pemukiman Yahudi baru sekitar 250
unit rumah.(eramuslim)

Kaum Muslimin, Segera Datanglah Ke Al-Aqsa!

Bahkan Otoritas Palestina pun sampai harus menyerukan bahwa sekarang ini
umat Islam umat Islam harus segera memalingkan muka ke Masjid Al-Aqsa.
Ini adalah ketakutan terbesar sebagai tanggapan terhadap orang-orang
Yahudi ekstremis yang berencana untuk membangun bangunan di Temple Mount.

Hatem Abdel Kader, pejabat Fatah yang bertanggung jawab atas portofolio
Yerusalem, pada hari Minggu mendesak warga Palestina di Yerusalem untuk
melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa dan membuat barikade di sana
mulai hari Senin ini.

Sementara itu, polisi Israel mengatakan mereka telah menolak permintaan
dari Palestina untuk mengadakan pawai di daerah itu. "Kami akan
mencegah, dengan tegas, setiap upaya oleh ekstremis dari kedua sisi
untuk mengganggu ketertiban dan keamanan di Temple Mount dan di sebelah
timur kota," sebuah pernyataan oleh polisi Distrik Yerusalem.

Komandan Polisi Yerusalem Aharon Franco mengatakan bahwa pasukan polisi
telah disiapkan dan disebarkan di sekeliling pekarangan dan di
lorong-lorong Kota Lama. Di daerah ini telah didirikan sebuah sinagog
pertama. Abdel Kader berkata, "Kami menghadapi tiga hari yang paling
berbahaya sejak 1967." (eramuslim)

16 March 2010

Warga al Quds Jadikan Diri Mereka Perisai untuk Lindungi Aqsha

Jurubicara Gerakan Islam di wilayah Palestina yang diduduki Israel tahun
1948, Syekh Zahi Anjidat mengungkapkan Gerakan Islam berhasil membentuk
persiai manusia untuk melindungi Masjid Al-Aqsha pada hari Selasa (16/3).

Anjidat mengatakan, "Para pemuda dan wanit al Quds dan Palestina 1948
berhasil menjadikan diri mereka sebagai perisai manusia di sekitar
Masjid Al Aqsa, untuk melindunginya dari setiap penyerbuan Zionis." Dia
menambahkan bahwa kelompok-kelompok Zionis hari ini mengumumkan
keinginan mereka untuk menyerbu halaman Al-Aqsha untuk memulai upacara
pembangunan sinagog yang mereka klaim setelah kemarin diumumkan
pembukaan "sinagog yang hancur" yang hanya berjarak beberapa meter dari
Masjid Al Aqsha.

Di sisi lain jurubicara militer Israel mengumumkan bahwa pasukan
penjajah Zionis telah menangkap 15 warga yang melakukan unjuk rasa di
desa-desa dan perkampungan sekitar Masjid Al-Aqsha, dua polisi Israel
terluka dilarikan ke rumah sakit.

Ini terjadi setelah pecahnya bentrokan antara ratusan pemuda dan polisi
Israel di kamp pengungsi Shaafat, Silwan, kampung al Jazur, Kalandia dan
Atara. (/infopalestina/)

15 March 2010

Israel Putuskan Untuk Hancurkan Masjid Salman Al-Farisi di Nablus

Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa otoritas pendudukan Israel
menyatakan niatnya untuk menghancurkan masjid Salman Al-Farisi di Desa
Burin, wilayah selatan Nablus di Tepi Barat, dalam bagian dari kampanye
Yahudisasi tempat-tempat suci umat Islam dan serangkaian eskalasi
berbahaya terhadap masjid-masjid.

Dalam pernyataan persnya, Ghassan Daughlas menyampaikan file resmi
terkait dengan hal itu di Tepi pada hari Ahad kemarin (14/3):
"Administrasi Sipil Israel telah mengeluarkan keputusan resmi untuk
menghancurkan masjid "Salman Al-Farisi," yang masih dalam proses
pembangunan, dan resolusi pelaksanaan pembongkaran akan dilaksanakan
dalam waktu tujuh hari sejak tanggal penerbitan keputusan tersebut."

Daughlas menggambarkan keputusan untuk menghancurkan masjid sebagai
"preseden yang mengerikan dan berbahaya dalam sejarah konflik
Israel-Palestina" dan menyerukan masyarakat internasional untuk
memberikan tekanan pada pemerintah Israel untuk menghentikan keputusan
yang tidak adil ini.

Daughlas menambahkan: "Kami mendesak rakyat desa Burin untuk
mempertahankan masjid Salam Al-Farisi, dengan menghabiskan malam
berjaga-jaga untuk mencegah pelaksanaan pembongkaran masjid tersebut."

Keputusan untuk menghancurkan sebuah masjid Salman Al-Farisi merupakan
peningkatan eskalasi Zionis terhadap kesucian bangunan-bangunan Islam di
Tepi Barat, dan bertepatan dengan eskalasi serangan Israel terhadap
Masjid Al Aqsha.

Masjid Salman Al-Farisi merupakan sebuah masjid yang terdiri dari tiga
lantai dan sebagian besar masih dalam tahap pembangunan, masjid ini juga
memiliki klinik kesehatan yang dibangun dua tahun lalu yang dananya
berasal dari sumbangan masyarakat Burin sendiri. Masjid Salman Al-Farisi
merupakan masjid kedua yang ada di wilayah tersebut.

Israel menyatakan bahwa rencana pembongkaran masjid Salman Al-Farisi
karena mereka menganggap masjid itu tidak memiliki izin
pembangunan.(eramuslim)

Catatan: Ya Allah, tambahkanlah rasa takut kepada Zionis Israel dan
musuh-musuh islam. Hancurkanlah mereka.........!

Sinagog Itu Sudah Berdiri di Jantung Masjid Al-Aqsa?

Otoritas Israel akan menggelar upacara pembukaan sinagog yang berlokasi
tepat di tengah kompleks Masjid Al-Aqsa pada tanggal 16 Maret mendatang.
Untuk acara pembukaan itu, Israel sudah menyebarkan undangan bagi para
pemukim Yahudi untuk hadir ke acara tersebut.

Situs Palestine Information Center dalam laporannya menyebutkan bahwa
Israel sudah melakukan persiapan untuk acara pembukaan sinagog itu.
Pendirian sinagog berkaitan dengan keyakinan orang-orang Yahudi terhadap
ramalan seorang Rabbi Yahudi pada abad ke-18 yang mengatakan bahwa pada
tanggal tersebut diatas, akan dibangun sebuah sinagog di atas reruntuhan
Masjid Al-Aqsa.

Berdasarkan keyakinan itu, orang-orang Yahudi Zionis Israel dengan
berbagai cara berusaha meruntuhkan Masjid Al-Aqsa dengan melakukan
penggalian-penggalian dan perusakan di bagian-bagian masjid.

Terkait pembukaan sinagog itu, pemerintah Zionis dan kelompok-kelompok
Yahudi di Israel diduga telah melakukan kesepakatan dengan Ketua
Otoritas Palestina, Mahmud Abbas yang akan memfasilitasi acara pembukaan
sinagog tersebut dan mengusir gerakan-gerakan Islam yang akan
mempertahankan Masjid Al-Aqsa.

Sebagai bagian dari upaya membantu Israel, para milisi bersenjata
dibawah komando Abbas telah menangkap 14 warga Palestina di daerah
Tulkarem, Nablus, Jenin dan Qalqiya dengan tuduhan bahwa orang-orang
tersebut berafiliasi dengan Hamas.

Pihak Israel juga sudah melakukan persiapan untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya perlawanan dari kaum Muslimin Palestina saat acara
pembukaan berlangsung. Sejak lama, Israel sudah memberlakukan pembatasan
bagi jamaah Muslim Palestina yang akan masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa.

Otoritas Israel misalnya, menerapkan aturan hanya warga Palestina yang
berusia 50 tahun ke atas yang boleh masuk masjid. Israel juga melakukan
operasi penangkapan terhadap pemuda-pemuda Muslim Palestina di kota
Yerusalem. (eramuslim)

14 March 2010

Donasi Viva Palestina Indonesia

Pasukan Zionis Serang Perempuan dan Remaja Palestina

Tentara-tentara Zionis menyerang perempuan dan remaja Palestina yang
sedang berunjuk rasa memprotes rencana Israel membangun
pemukiman-pemukiman baru untuk Yahudi di Tepi Barat. Akibat tindakan
anarkis pasukan Zionis, empat perempuan dan dua remaja Palestina
mengalami luka-luka.

Sedikitnya ada 200 perempuan dan remaja Palestina yang berunjuk rasa
hari Sabtu (13/3). Mereka berkumpul di Qalandiya, Al-Quds untuk
memprotes rencana ekspasi pemukiman Yahudi oleh rezim Israel. Namun aksi
protes itu disambut tembakan gas air mata pasukan Israel

Kementerian dalam negeri Israel baru-baru ini mengumumkan akan membangun
1.600 unit rumah baru untuk para pemukim Yahudi di Al-Quds (Yerusalem
Timur). Pengumuman itu menuai kecaman keras dari dunia internasional dan
warga Palestina di Tepi Barat. Dalam aksi unjuk rasa, ratusan perempuan
dan pemuda Palestina juga menuntut agar Yerusalem menjadi ibukota negara
Palestina.

Selain korban luka, empat warga Palestina ditangkap oleh pasukan Zionis
dalam aksi unjuk rasa itu dan militer Zionis sempat menutup pos
pemeriksaan di Qalandiya selama empat jam setelah bentrokan. Sebelum
bentrokan terjadi, Israel menyatakan akan menutup wilayah Tepi Barat
selama 48 jam dengan alasan keamanan. (eramuslim)

Tentara Wanita Israel Akui Penyiksaan Terhadap Rakyat Palestina

Tentara Wanita Israel dalam pernyataannya, dengan bangga mengakui aksi
kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina. Mereka
melakukan beragam tindak kejahatan terhadap penduduk Palestina yang tak
berdosa, dengan cara melakukan penyiksaan, pencurian dan penindasan
terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya.

Mereka kerap dikirim ke kamp pengungsian Palestina untuk membentuk
mental mereka menjadi berani menghadapi para penduduk Palestina. Mereka
belajar untuk berani memukul penduduk, hal itu juga sebagai ajang bagi
mereka untuk melepaskan kebosanan selama bertugas.

Sebuah laporan baru oleh organisasi "Silent Kasro", mereka
mendokumentasikan pelanggaran dan penodaan yang dilakukan tentara Israel
terhadap rakyat Palestina. Mereka menyebutkan bahwa tentara Israel
melakukan kejahatan berupa penyiksaan hingga pembunuhan terhadap warga
sipil, khususnya yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah laporan menyebutkan, adanya pengakuan dari seorang tentara wanita
Israel, dirinya mengatakan bahwa penyiksaan terhadap rakyat Palestina
merupakan hal yang lumrah bagi mereka, dan itu mereka lakukan setiap
hari. Ia juga membenarkan bahwa dirinya bersama rekan-rekan tentara
perempuan lainnya memaksa rakyat Palestina untuk bernyanyi, melompat,
lalu memerintahkan mereka untuk saling menampar wajah satu sama lain
hingga memukul bagian-bagian yang sensitif. Perlakuan ini bisa berlanjut
hingga berjam-jam, bergantung dari keinginan mereka, biasanya sampai
mereka bosan atau sekitar 8 jam lamanya.

*Aturan Serangan Rutin*

Laporan dari tentara wanita itu kemudian menyebutkan, bahwa tentara yang
bertugas di pos pintu masuk Beit Hanoun, Gaza, setiap harinya melakuakan
pemeriksaan terhadap warga Palestina, di sana ada sebuah peraturan tetap
yang memberlakukan pemukulan ke warga Palestina, yaitu mereka dimasukkan
ke dalam tenda khusus, di dalamnya mereka melewati berbagai intimidasi
dan setelah itu baru dibebaskan dan disuruh kembali ke rumahnya.

Tentara wanita lainnya menambahkan, bahwa peraturan militer Israel yang
mengharuskan mereka melakukan semua jenis kekerasan, dari penyiksaan,
penghinaan hingga pelecehan, bahkan terhadap orang Palestina yang renta
sekali pun.

Ia kemudian menjelaskan, di tempat dirinya bertugas, terdapat sebuah
kesatuan bernama "Orchis" polisi militer Israel di Hebron, yang tugasnya
adalah menghukum anak-anak Palestina dengan melempari batu ke arah
mereka hingga tulang mereka patah.

Tentara yang berada di daerah perbatasan dengan wilayah Palestina yang
diduduki sejak tahun 1948, melakukan serangan-serangan yang ditujukan
khususnya terhadap anak-anak Palestina. Perempuan Palestina pun kerap
mendapatkan tindak kejahatan serupa dari tentara Israel, hal seperti ini
seakan sudah menjadi biasa bagi mereka. (eramuslim

Tentara Israel Paksa Petani Palestina Lepaskan Pakaian Mereka

Tentara zionis Israel memaksa sejumlah petani Palestina di sebuah desa
dekat kota Tulkarem Tepi Barat, melepaskan pakaian mereka saat mereka
meninggalkan tanah pertanian mereka yang terletak di belakang tembok
pemisah.

Para petani mengatakan bahwa kekuatan militer Israel menghentikan mereka
sewaktu mereka akan pulang dari lokasi tanah pertanian mereka pada sore
Jumat, namun tentara Israel kemudian memaksa mereka menanggalkan pakaian
lengkap mereka, termasuk pakaian dalam, di bawah todongan senjata.

Seorang petani bernama Latif Zidan menceritakan bahwa dirinya yang
datang bersama sekitar 20 petani dari tanah pertanian, berusaha melewati
pos penjagaan harus terkejut, di mana enam tentara yang berada di pos
memaksa mereka untuk menanggalkan pakaian mereka sepenuhnya sebelum
mereka diperbolehkan untuk melewati pos pemeriksaan tentara, dibawah
todongan senapan yang diarahkan ke arah petani.

Zidan menambahkan bahwa ia sendiri telah melaporkan peristiwa pelecehan
tersebut ke Komite Internasional Palang Merah di Tulkarem, sementara itu
militer Israel menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh sebagian
tentara mereka merupakan tindakan individual dan bukan berasal dari
instruksi dari pemimpin mereka.(/eramuslim/)

13 March 2010

Israel Gunakan Anak-Anak Palestina Untuk Membuka Tas yang Dicurigai Bom

Jaksa militer Israel hari Kamis kemarin (11/3) menyampaikan dakwaan
mereka kepada tentara Israel yang telah menjadikan anak-anak Palestina
sebagai 'relawan' terpaksa, untuk membuka sejumlah tas yang dicurigai
berisi bom di jalur Gaza selama perang berlangsung disana pada awal
tahun 2009 lalu.

Menurut laporan dari media Israel, dua orang anak Palestina telah
dipaksa oleh tentara Israel untuk membuka sejumlah tas yang mencurigakan
yang menurut tentara Israel kemungkinan isi dalam tas tersebut adalah bom.

Dua tentara yang melakukan tindakan tersebut, masing-masing berpangkat
sersan akan dituntut karena telah melanggar kode etik dan berperilaku
yang tidak pantas.

Peristiwa itu terjadi selama operasi pencarian yang dilakukan oleh
pasukan tentara Israel dari brigade "Givati" di lingkungan Tal al-hawa,
di bagian selatan kota gaza pada bulan Januari 2009 lalu.

Polisi militer Israel telah membuka penyelidikan terhadap kasus tersebut
pada bulan Juli tahun lalu, setelah adanya laporan dari komisaris tinggi
PBB untuk anak-anak dalam konflik bersenjata dan setelah adanya kecaman
dari lembaga perlindungan Anak Israel.

Perlu dijelaskan bahwa tentara Israel telah menolak tuduhan dari laporan
penyelidikan Goldstone yang ditujukan kepada Israel, yang menuduh Israel
telah melakukan kejahatan perang selama agresi militer mereka di Gaza,
termasuk pembunuhan warga sipil dengan sengaja, dan sebagai kompensasi
penolakan laporan tersebut, Israel mengklaim mereka melakukan
penyelidikan terhadap tentara-tentara mereka atas beberapa insiden yang
terjadi. (/eramuslim/)

11 March 2010

Kahlut: Lindungi Al-Aqsha Wajib Bagi Seluruh Kaum Muslimin

Anggota Dewan Fatwa di Gaza, Syaikh Abdul Karem Kahlut mengatakan, wajib
hukumnya bagi setiap kaum muslimin dimanapun mereka berada untuk
melingdungi Al-Aqsha.

Dalam pernyataanya kepada infopalestina, Senin (8/3) Kahlut mengatakan,
Palestina adalah wilayah terjajah. Dimanapun ada wilayah kaum muslimin
yang dijajah olah musuh-musuh Allah, maka wajib hukumnya bagi seluruh
kaum muslimin di dunia menolongnya. Minimal negara-negara yang
berdekatan dengan Palestina, seperti Mesir dan Jordania. Karena mereka
berada di garis perbatasan yang sama dengan Palestina.

Seluruh kaum muslimin akan berdosa, jika Yahudi jadi mengambil al-Aqsha.
Karena itu salah salah tempat bersejarah, tempat suci dan merupakan
kiblat pertama dan al-Haram kedua dalam islam.

Dalam pada itu, Kahlur menyayangkan sikap dunia Arab yang seolah tak
peduli dengan Masjid Al-Aqsha, ditengah penodaan dan penistaan yang
dilakukan Zionis Israel.

Ia menegaskan, semua ulama sepakat wajibnya menolong Al-Aqsha. Satupun
tidak ada yang berbeda. Karena Palestina adalah wilayah jajahan.
Rasulullah bersabda, Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang
terzalimi. Ia menambahkan, "Apakaha bangsa Palestina yang berbuat zalim
atau terzalimi ??.

Allahpun berfirman dalam surat Hud ayat 113, "Dan janganlah kamu
cenderung kepada orang-orang yang zalim[740] yang menyebabkan kamu
disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi
pertolongan. (/*infopalestina*/)

Cegah Orang Dukung al Aqsha Berarti Lawan Agama Allah

yaikh Mohammed Sadiq Musghlis, salah seorang profesor di Universitas al
Iman, Yaman, menegaskan bahwa mencegah rakyat untuk membela al Aqsha
adalah melawan agama Allah. Karena masjid – terutama tiga mesjid suci
termasuk masjid al Aqsha – adalah tempat ditunaikannya syiar-syiar agama
Allah , melindungi orang-orang yang menjaga risalahnya. Tidak ada yang
lebih dzalim dari orang-orang yang melaksanakan pencegahan ini baik
secara langsung atau tidak langsung.

Hal terebut disampaikan Mughlis dalam pernyataan khusus kepada
koresponen Infopalestina hari ini, Rabu (10/3). Anggota Dewan Ulama
Yaman ini menyatakan bahwa masjid al Aqsha saat ini sangat membutuhkan
dukungan, karena berada di bawah pendudukan. "Apapun upaya mencegah
untuk mendukungnya tidak lain adalah dukungan kepada penjajah dan
bersekongkol dengannya, sekaligus sebagai bentuk kesetiaan dan loyalitas
yang diberikan kepada penjajah," tegasnya.

Syaikh Musghlis dibentukanya sebuah ikatan ulama Islam untuk membela al
Aqsha dan memberikan penyadaran kepada kaum muslimin mengenai
kedudukannya yang agung. Asosiasi ini hendaknya memiliki cabang di
setiap negara Islam dan mendukung asosiasi ini dalam bentuk dukungan
finansial dan moral.

Dia menyebutkan peran yang harus dimainkan oleh asosiasi melalui
upaya-upaya untuk melindungi Masjid Al Aqsha dan al Quds pada umumnya,
dan menyampaikan dukungan umat Islam baik materi maupun moral kepada
Masjid Al-Aqsha.

Syaikh Mughlis menyerukan agar tugas dari asosiasi ini adalah untuk
mengatur mereka yang ingin masuk ke Masjid al-Aqsha dan bersiaga di
sana. Karena mengunjungi Masjid Al-Aqsha – menurut pendapatnya – adalah
hak setiap muslim di dunia. (*/infopalestina/*)

Aparat Abbas Tangkap Tiga Kader Hamas dan Tokoh Reformis

Aparat keamanan presiden Abbas masih menangkapi kader Hamas di Tepi
Barat. Kali ini mereka menangkap tiga kader Hamas pada Kamis kemarin di
sejumlah kota yang berbeda. Di nablus mereka menangkap dua bersaudara
Mujahid dan Mu'tasim, anak dari pejuang Jamal Salim. Padahal Mujahid
baru beberapa pekan keluar dari penjara Israel.

Di Selvit aparat Abbas menangkap pemuda Muhammad Fattasy (17) anak dari
Syaikh Aziz Fattasy untuk kedua kalinya setelah beberapa hari lalu ia
dibebaskan dari penjara aparat Abbas. Ia hanya dipindahkandari penjara
Selvit ke penjara Baitunia.

Aparat Abbas juga di Nablus masih menahan warga Palestina Ghanim
Sawalimah untuk hari ke 67. Ia adalah tokoh reformis dari kamp Balathah
yang mendapatkan simpati besar di Nablus./ (infopalestina)/

10 March 2010

Israel tuduh HAMAS kobarkan demonstrasi Al-Aqsha

*Alquds:* Sumber-sumber intelijen Zionis Israel menuduh Gerakan
Perlawanan Islam Hamas bertanggung jawab mengobarkan aksi protes di kota
al Quds. Demikian menurut isyarat keamanan yang dipantau oleh
organ-organ keamanan penjajah Israel.

Hal tersebut terungkap dalam sidang Komisi Urusan Luar Negeri dan
Keamanan Knesset Zionis pada hari Selasa (9/3), ketika seorang perwira
senior intelijen militer Zionis, "Aman", bersaksi tentang perkembangan
keamanan terbaru.

Berdasarkan evaluasi situasi keamanan yang dilakukan, perwira intelijen
militer Israel ini menyangkal adanya peran otoritas Ramallah dalam
peristiwa demonstrasi al Aqsha pada hari Jumat lalu. Dia mengatakan,
"Otoritas Ramallah tidak berani melakukannya. Aktivitasnya tetap dalam
kerangka komunikasi internasional."

Dalam konteks yang lain, perwira Israel ini memuji peran tembok baja
yang dibangun Kairo di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dia
menyatakan, penyelesaian pembangunan tembok ini akan kelar tahun 2011.
Dia menyebutkan tembok ini sangat "efektif serta mengurangi infiltrasi
dan penyelundupan meskipun pembangunannya sampai sekarang baru mencapai
satu kilometer." (asw/infopal/din)

Hamas: Tentara Israel dan Pasukan Abbas Membunuh 1.090 Rakyat Palestina

Hamas melaporkan pasukan pendudukan Israel dan milisi pemerintahan
Mahmud Abbas akhir tahun 2009 lalu, tercatat telah membunuh 1,090 rakyat
Palelstina.

Pernyataan Hamas, yang dilangsir Selasa kemarin, menegaskan bahwa
pasukan pendudukan Israel dan milisi pemerintahan Mahmud Abbas telah
membunuh total 1,090 rakyat Palestina, dan menculik 3,665 lainnya, dalam
operasi keamanan yang mereka lakukan.

Hamas mempublikasikan laporannya atas kejahatan yang dilakukan aparat
keamanan Israel dengan milisi Mahmud Abbas, dan laporan itu disampaikan
oleh juru bicara Hamas Fauzi Barhoum dan Sami Abu Zuhri, di kota Gaza.

Laporan itu juag secara khusus menyebutkan kejahatan yang dilancarkan
pasukan pendudukan Israel yang telah membunuh 1,081 rakyat Palestina,
dan menculik 1,744 lainnya, termasuk 317 anak-anak dibawah umur, dan 19
orang wanita.

Tidak hanya itu kebiadaban Israel, penjahat Israel itu, juga melarang
367 rakyat Palestina, yang ingin meninggalkan Gaza, termasuk 84 pasien
yang mengalami sakit parah.

Laporan yang disampaikan Hamas itu, juga mengimpormasikan keterlibatan
milisi Mahmud Abbas, telah membunuh 9 orang yang dituduh mempunyai
afiliasi (hubungan) dengan Hamas, dan menculik 1,921 lainnya, dan dalam
kasus itu, ikut terlibat pasukan Israel, yang membantu milisi Abbas.
Semua itu, terjadi di Tepi Barat, yang dikuasai pemerintahan Mahmud Abbas.

Hamas mendukung resolusi yang telah dikeluarkan Goldstone, yang
menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Gaza,
selama perang yang berlangsung selama 22 hari, antara Desember-Januari
2009, yang lalu. (eramuslim)

Brigade Al-Qassam Bantah Hentikan Perlawanan Bersenjata Terhadap Zionis

Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Islam
Palestina (Hamas) membantah dan menolak telah menghentikan serangan
militernya terhadap Zionis Israel.

Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa isu yang
mengatakan bahwa sayap militer Hamas menghentikan perlawanan terhadap
pasukan pendudukan sebenarnya ditujukan untuk menggoyang gerakan mereka,
dan ia sangat membantah keabsahan informasi tersebut.

Abu Ubaidah mengatakan: "Kami telah mendengar kata-kata seperti setelah
pemilihan umum Palestina pada tahun 2006, yang menyatakan bahwa kami
tidak akan menyerukan tembakan melawan pendudukan ZIonis, dan Anda semua
menjadi saksi atas apa yang terjadi pada tanah ini", dan kami percaya
bahwa isu tersebut hanyalah permainan lama dan kami tidak perlu untuk
menjawab mereka."

Abu Ubaidah menekankan bahwa pertempuran panjang dengan pasukan
pendudukan akan terus berlangsung dan berkata, "Kami akan membuktikan
hari-hari kedepan bahwa kami tidak akan menghentikan perlawanan militer
kami terhadap zionis Israel."

Dia menekankan bahwa Brigade Al-Qassam akan tetap berdiri dengan segala
bentuk perlawanan dan didukung oleh rakyat Palestina, ia juga mengatakan
bahwa perlawanan dengan cara damai "tidak akan dapat menyelesaikan
masalah," ia kembali menegaskan satu-satunya pilihan adalah "melakukan
perlawanan militer bersenjata." (eramuslim)

Israel Ketakutan Terjadinya Intifadhah Ketiga

Zionis Israel ketakutan akan terjadinya Intifadhah ketiga, akibat dari
kemarahan umat Islam yang dilatar belakangi oleh upaya yahudisasi mereka
terhadap tempat-tempat suci umat Islam.

Ketakutan tersebut semakin besar setelah adanya reaksi kemarahan rakyat
Palestina akibat dimasukkannya masjid Ibrahimi di Hebron dan masjid
Bilal bin Rabah di Betlehem dalam daftar situs warisan Yahudi serta
penodaan berulang-ulang yang dilakukan Israel terhadap masjid Al-Aqsha.

Surat kabar Haaretz hari ini (9/3) mengungkapkan bahwa menurut sumber
Palestina, Israel telah mengirimkan pesan kepada presiden otoritas
Palestina Mahmud Abbas, memperingatkan akan meluasnya demonstrasi dan
bentrokan yang terjadi di Tepi Barat, dan meminta Abbas untuk
mengendalikan situasi tersebut.

Sebelumnya pada bulan Desember 2009 lalu, pimpinan Shin Bet Yuval Diskin
telah mengatakan kepada Knesset bahwa Intifadhah ketiga akan terjadi
hanya jika terjadi sesuatu yang besar seperti terjadi pemboman terhadap
masjid-masjid bersejarah umat Islam Palestina.

Menurut Haaretz dalam edisi hari ini melaporkan bahwa Israel akan
melakukan serangan ke wilayah-wilayah "A" dari kedaulatan Palestina jika
Ababs tidak segera mengatasi dan membatasi demonstrasi publik dan
menghentikan "hasutan" yang terjadi.

Haaretz mencatat bahwa aparat keamanan Israel takut akan terjadinya
intifadhah ketiga, meskipun tidak secara langsung menyatakan hal
tersebut, bagaimanapun mereka khawatir akan hilangnya kontrol di Tepi
Barat."

Dalam editorialnya Haaretz memperingatkan pemerintah Israel untuk
menunda kebijakan mereka memasukkan situs-situs suci umat Islam, dan
mencatat akan terjadinya risiko erosi status negara Israel yang akan
menjadi indikator pecahnya intifadhah ketiga.

Dimulainya proses politik merupakan kebutuhan penting untuk mencegah
penurunan terjadinya gelombang baru kekerasan, dan menyerukan pemerintah
Benjamin Netanyahu untuk meyakinkan "orang-orang Israel" dari niatnya
untuk menghentikan gerakan "akrobat" mereka, dan segera berurusan dengan
negosiasi yang serius. (eramuslim)

Dihadiri Puluhan Ribu Rakyat Palestina: Selamat Milad Ke-22, Hamas!

Puluhan ribu pendukung Hamas melambaikan spanduk hijau, berkumpul di Kota Gaza hari Senin kemarin (13/12) untuk menandai ulang tahun ke-22 berdirinya kelompok Islam tersebut.

Berpakaian hitam, polisi Hamas sebelumnya menutup jalan-jalan, sementara ribuan pendukung berjalan kaki ke Gaza Al-Kutaiba Square. Tua muda, lelaki dan perempuan tumplek dalam acara milad ini.

Banyak yang membawa potret Sheikh Ahmed Yassin, ulama yang terikat kursi roda dan yang mendirikan dan memimpin Hamas sampai ia tewas oleh serangan udara Israel pada tahun 2004.

Dalam 22 tahun sejak didirikan, Hamas telah mampu mewujudkan sebagian besar dari tujuan dan untuk mengatasi setiap rintangan yang telah dihadapi rakyat Palestina; dari penjara, pembuangan, pembunuhan dan pemilihan umum yang dicurangi. Hal itu dikatakan oleh pemimpin senior Hamas Mahmud Zahar.

"Pemahaman kami tentang perlawanan adalah total, dan tidak terbatas pada konflik bersenjata," ia menambahkan dalam sebuah wawancara dengan situs berita.

Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas yang bernama Brigade Izzudin Al Qassam, berkomentar. "Kami telah mampu membangun sebuah pasukan untuk perjuangan dan menghantui musuh Zionis," katanya dalam sebuah pernyataan pada situs web terkait-Qassam.

"Brigade Qassam membuat senjata dengan tangan kosong ... termasuk roket Qassam, yang menakutkan musuh Zionis," tambahnya. Bahkan, dalam invasi ke Gaza satu tahun yang silam, ternyata Israel duluan yang menawarkan gencatan senjata.

Hamas didirikan pada tahun 1987, tidak lama setelah awal intifadhah pertama, atau melawan penjajahan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Hamas berjanji untuk melawan Israel dan membentuk sebuah negara Islam di perbatasan pra-1948 dari Mandat Palestina Inggris.

Hamas menang telak dalam pemilu Palestina pada tahun 2006, mengalahkan partai sekuler yang selama itu dominan, Fatah, yang dipimpin oleh presiden yang didukung Barat Mahmud Abbas, dan mengambil alih Gaza pada Juni 2007 setelah berbulan-bulan kerusuhan antar faksi.
Well, selamat milad, Hamas! Perjuanganmu terhadap Israel, akan selalu memberi arti! (eramuslim)

 

05 March 2010

HAMAS: HARI JUM'AT INI, HARI KEMARAHAN UMAT ISLAM PALESTINA

Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza utara mengatakan bahwa hari Jumat (5/3) sebagai hari kemarahan rakyat, hari dimana pembelaan rakyat Palestina terhadap tempat-tempat suci umat Islam situs, yang akan diserang oleh pasukan pendudukan Israel.

Hamas menyerukan kepada penduduk untuk keluar dan turut ambil bagian dalam demonstrasi mengekspresikan kemarahan di seluruh wilayah Provinsi Utara dan masjid-masjid, dalam persiapan demonstrasi besar-besaran yang akan dimulai tepat setelah shalat Jum'at.

Demonstrasi ini akan mencakup penolakan terhadap keputusan pendudukan Israel yang akan memasukkan Masjid Ibrahimi dan Masjid Bilal sebagi warisan bersejarah Yahudi.

Perdana Menteri Ismail Haniyah dalam sambutannya pada pertemuan Dewan Legislatif Palestina hari Rabu yang lalu yang diadakan untuk membahas Yahudisasi wilayah Arab dan tempat-tempat suci Islam Palestina, menyerukan bahwa hari Jumat nanti sebagai hari kemarahan dan menuntut rakyat Palestina dan umat Islam di seluruh Tepi Barat dan Gaza serta luar negeri untuk tetap mendukung situs-situs suci umat Islam.

Haniyah mengatakan bahwa apa yang terjadi di Hebron dan Betlehem, adalah perluasan dari kebijakan baru Israel, dan merupakan pelaksanaan skema Zionis yang bertujuan untuk mengaburkan identitas dan mengubah karakter warisan Islam serta pencurian terhadap situs-situs bersejarah umat Islam. (eramuslim)

03 March 2010

Erdogan: Islamofobia Adalah Kejahatan Terhadap Kemanusiaan!

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dengan tegas
bahwa, "Seperti anti-Semitisme dan rasisme, Islamofobia adalah kejahatan
terhadap kemanusiaan. Hal ini sama sekali salah untuk melibatkan semua
orang Islam marjinal untuk bertindak."

Berbicara pada acara makan malam dengan wakil-wakil dari organisasi
non-pemerintah yang dibentuk oleh kelompok kerabat, Perdana Menteri
Turki ini mengutuk serangan rasis terhadap warga negara Turki dan
kerabat di negara-negara Eropa.

"Ini tidak adil dan bahkan ilegal untuk bertindak dengan prasangka dan
mengucilkan sebagian orang karena pakaian mereka, cara mereka hidup dan
keyakinan agama mereka. Kita tidak bisa mentolerir itu dengan cara
apapun. Setiap menyinggung sikap, pernyataan dan kebijakan terhadap umat
Islam tidak dapat disembunyikan di balik alasan kebebasan berekspresi,"
katanya."Turki telah membuat kemajuan yang signifikan dalam proses Uni
Eropa. Kami telah mempertahankan perundingan aksesi dengan tekad besar.
Di sisi lain, ada hampir 5,5 juta orang Turki yang tinggal di
negara-negara anggota Uni Eropa. Angka ini lebih tinggi daripada
penduduk negara-negara anggota yang lainnya. Orang Tukri memberikan
kontribusi yang berharga untuk pembangunan negara-negara yang mereka
tinggali," katanya. (sa/wb/eramuslim)

02 March 2010

Warga Israel Dilarang Masuk Uni Emirat Arab

Beberapa tersangka pembunuh tokoh Hamas masuk Dubai menggunakan paspor
palsu atas nama warga Israel

/*Hidayatullah.com--*/Kepala polisi Dubai mengatakan, semua orang yang
diduga warga Israel tidak diperbolehkan masuk ke Uni Emirat Arab,
meskipun mereka memegang paspor negara lain.

Letnan Jenderal Dahi Khalfan hari Senin mengumumkan langkah itu dalam
keterangan pers sekitar penyelidikan dugaan keterlibatan agen-agen dinas
rahasia Israel dalam pembunuhan tokoh Hamas di Dubai.

Israel tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatannya dalam
pembunuhan Mahmoud al-Mabhouh Januari lalu.

Ke-26 tersangka pembunuh menggunakan paspor palsu Inggris, Irlandia,
Perancis, Jerman, dan Australia.

Negara-negara itu memprotes Israel tentang penggunaan paspor palsu,
namun tidak langsung menuduh Israel berada di balik pembunuhan tersebut.

Polisi Yordania telah menahan setidaknya dua warga Palestina yang
terkait dengan pembunuhan tersebut dan kini sudah mengekstradisi mereka
ke Dubai.

*Tinggal di Israel*

Kepala Kepolisian Dubai meyakini seluruh pelaku pembunuhan pemimpin
Hamas, Mahmud Al Mabhouh, masih berada di Israel. Para pelaku dipercaya
bersembunyi untuk menghindari penangkapan.

"Kami yakin jika seluruh tersangka pembunuh (Al Mabhouh) masih berada di
Israel," ungkap Kepala Polisi Dubai Dahi Khalfan, seperti dikutip /AFP/,
Senin (1/3).

Khalfan menambahkan, jika mereka terus bersembunyi di Israel, kecil
kemungkinannya untuk bisa tertangkap. Namun Khalfan yakin pihaknya dapat
menangkap para tersangka pembunuhan tersebut saat mereka meninggalkan
Israel.

Sebanyak 12 paspor Inggris, enam Irlandia, empat Prancis, tiga
Australia, serta satu Jerman, diketahui digunakan oleh 26 tersangka
pembunuhan Al Mabhouh. Polisi Dubai meyakini para tersangka ini langsung
terbang menuju Eropa dan Asia usai melakukan pembunuhan. Pihak Dubai
juga yakin jika dinas intelijen Israel, Mossad berada di balik
pembunuhan ini.

Dalam laporan terbaru yang diumumkan hari ini, Jenderal Dahi Khalfan
menyatakan, ke-27 tersangka telah terlacak. Tersangka terbaru ini
dikabarkan juga menggunakan paspor Eropa untuk memasuki wilayah Dubai.
Namun Khalfan menolak untuk memberikan detail paspor negara mana yang
digunakan oleh tersangka baru ini. [*voa/bbc/ant/www.hidayatullah.com*]

100 Ribu Anak-Anak untuk Kamp Musim Panas Hamas

Tidak berbeda dengan anak-anak lain di seluruh dunia lainnya, anak-anak
dan remaja di Gaza pun mempunyai waktu libur sejenak. Hanya berbeda
dengan apa yang terjadi selama ini, anak-anak Gaza menghabiskan liburan
musim panas mereka di kamp Hamas—sesuatu yang sangat dinanti-nantikan
siapapun di Jalur Gaza atau beberapa wilayah di Palestina. Kamp Hamas
ini dilaksanakan hanya beberapa pekan sebelum Ramadhan menjelang.

Kamp Hamas tahun ini bertemakan "Kemenangan untuk Gaza – Kejayaan
Yerusalem." Kamp ini sendiri dilaksanakan oleh Hamas sebagai persiapan
menghadapi kemungkinan Israel yang selalu bertindak brutal dan kejam,
terutama setelah Ramadhan dan atau menjelang bulan-bulan September,
sampai Januari.

Ingat, Operasi Cast Lead yang menewaskan lebih dari 1500 warga Palestina
pada Desember 2008 – Januari 2009 silam. Selain itu, Kamp Hamas juga
dilaksanakan sebagai antisipasi dari kamp musim panas lainnya yang
diadakan oleh UNRWA (United Nations Relief and Works Agency).
Masalahnya, kamp ini mengirim anak-anak Gaza ke luar negeri, dan itu
akan membuatnya tidak akrab dengan kondisi dan masalah Palestina sebenarnya.

Peserta Kamp ini, menurut media Arab dan Palestina, luar biasa!,
mencapai 100 ribu anak-anak dan remaja. Diperkirakan pula, biaya yang
harus dikeluarkan untuk acara ini mencapai $2 juta dollar. Selama
mengikuti kamp, anak-anak dan remaja itu dipandu oleh 1500 pemandu, dan
diajarkan berbagai keahlian khusus.

Rupanya, Kamp Hamas jelas lebih menarik perhatian masyarakat Gaza dan
Palestina, dibandingkan dengan kamp liburan UNRWA. Menurut Abu Aeed,
salah seorang anggota Hamas, Kamp ini ditujukan untuk membentuk jiwa
kepimpinan generasi berikutnya di Palestina. Yang menarik, selama kamp
berlansung, para peserta selalu dekat dengan sekolah dan masjid.
(sa/imra/eramuslim)

01 March 2010

200 Militer Zionis Serbu Masjid Al Aqsha, 6 Warga Palestina Luka-luka

Sahabatalaqsha.com -Al Quds yang Dijajah- Enam orang warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan militer Zionis Israel di kawasan Kota Tua, Al Quds (Yerusalem) yang mereka jajah.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa luka-luka yang dialami para korban tersebut adalah akibat tembakan peluru karet yang berasal dari para tentara penjajah Zionis yang mereka arahkan kepada para warga yang keluar masjid, memerotes dan melawan serbuan pasukan militer Zionis ke pekarangan Masjid Al Aqsha.

Para tentara penjajah Zionis itu menyerbu masuk ke pekarangan Masjid Al Aqsha pagi hari ini, Ahad 28 Februari dan mengelilingi masjid suci itu. Puluhan jama’ah shalat yang sudah berada di masjid suci sejak tadi malam itu pun tersandera. Mereka tidak mau meninggalkan tempat untuk menjaga masjid dari ancaman sejumlah kelompok ekstrimis Yahudi yang juga akan masuk menyerbu tempat suci umat Islam itu.

Salah seorang yang berjaga-jaga di dalam masjid suci tersebut mengatakan kepada saluran televisi Aljazeera, bahwa penjajah Zionis memasukkan seribu wisatawan ke pekarangan Masjid Al Aqsha hanya dalam waktu satu jam saja, jumlah yang sangat fantastis.

Ia juga menjelaskan bahwa penjajah menutup semua pintu masjid kecuali pintu gerbangnya. Sekolah-sekolah yang biasanya diselenggarakan di dalam masjid suci tersebut pun terpaksa berhenti total.

Para saksi mata menyebutkan bahwa sebagian besar dari 200 tentara Zionis itu, mengelilingi masjid dan mendesak warga yang sedang beri’tikaf (beribadah di dalam masjid) untuk meninggalkan masjid suci itu.

Sementara itu, terdengar seruan-seruan dari pekarangan Masjid Al Aqsha dan kawasan Kota Tua, yang menyerukan para warga kota Al Quds agar bersegera menuju ke sana untuk membela masjid suci itu.

Penyerbuan pasukan militer penjajah Zionis Israel itu merupakan “persiapan” bagi serbuan para pemukim Yahudi ke pekarangan Masjid Al Aqsha Al Mubarak. Penyerbuan militer itu adalah sambutan baik para tentara Zionis atas seruan sejumlah kelompok ekstrimis Zionis yang mereka siarkan selama beberapa hari sebelumnya.

Maka, dini hari ini, Ahad, aparat militer Zionis menutup semua jalan masuk ke kawasan Kota Tua dan sekitar Masjid Al Aqsha Al Mubarak, kemudian mengumumkan bahwa kawasan tersebut adalah kawasan militer yang diisolasi.

Intifadhah Baru!

Gerakan Hamas memandang bahwa apa yang telah dilakukan penjajah atas kota Al Quds dan Masjid Al Aqsha adalah sikap menantang dan agresi yang serius.

Juru bicara Gerakan Hamas, Fawzi Barhoum, mengungkapkan bahwa ia sangat menyesalkan terjadinya agresi tersebut secara terus-menerus sementara dunia Arab, Islam, dan internasional, diam tidak peduli terhadap apa yang tengah terjadi. Terus-menerusnya serangan itu berlangsung di tengah-tengah tiadanya bantuan yang nyata bagi rakyat Palestina, berikut tanah dan tempat-tempat suci mereka.

Hamas menekankan dibutuhkannya gerakan intifadhah rakyat Palestina dalam kondisi kemarahan rakyat yang sudah mulai menyeruak di Al Khalil (Hebron), Al Quds dan wilayah Palestina yang dicaplok penjajah Zionis. Sebuah gerakan yang harus dilakukan di tengah-tengah “hadiah” yang diberikan bangsa Arab dan dunia Islam kepada rakyat Palestina, yang seiring sejalan dengan kejahatan Zionis yang sangat keji itu.

Hamas meminta otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat, untuk menghentikan segala bentuk negosiasi atau hubungan -baik secara langsung ataupun tidak- dengan pihak musuh, Zionis, serta membiarkan gerakan perlawanan rakyat Palestina berjuang melindungi tanah Palestina dan tempat-tempat suci mereka.

Sementara itu Kementerian Urusan Pusaka dan Wakaf Palestina menyerukan bangkitnya gerakan intifadhah ketiga, sebagai perlawanan terhadap penjajah Zionis, untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam dari operasi yahudisasi.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Gaza, Kementerian Urusan Wakaf juga meminta segenap warga Palestina di wilayah Palestina yang dijajah penjajah Zionis sejak tahun 1948, agar pergi ke Masjid Al Aqsha untuk membela masjid suci itu dari pencaplokan yang sudah menjadi agenda penjajah Zionis serta kelompok-kelompok ekstrimis Yahudi.

Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan rasa hormat dan pujiannya atas sikap dan tindakan para jama’ah shalat di Masjid Al Aqsha yang membela masjid suci tersebut dengan diri dan jiwa mereka. av/ ral/sahabatalaqsha.

 

Masjid Al-Aqsa Diserang, Negara Arab dan Muslim Cuma Mengecam

Organisasi Konferensi Islam (OKI) lagi-lagi cuma bisa menyatakan kecaman
terhadap tindakan pasukan Zionis Israel yang menyerang Masjid Al-Aqsa di
Palestina, tanpa melakukan tindakan nyata untuk menekan Israel yang
sudah berulangkali menistakan masjid suci ketiga umat Islam itu.

Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu dalam pernyataannya Minggu
(28/2) mengatakan bahwa pasukan Israel telah melanggar hukum
internasional tentang perlindungan terhadap tempat-tempat ibadah.
Menurutnya, serangan pasukan Zionis ke Masjid Al-Aqsa terkait dengan
rencana Israel untuk menjadikan dua tempat suci di Palestina sebagai
tempat yang diklaim sebagai warisan sejarah bangsa Yahudi.

"Pelanggaran yang dilakukan Israel, beberapa hari setelah pemerintah
Israel memutuskan memasukkan Masjid Ibrahimi dan Masjid Bilal bin Rabah
ke dalam daftar situs peninggalan sejarahnya secara ilegal, merupakan
perkembangan yang membahayakan terkait rencana Israel untuk merampas
tempat-tempat suci agama Islam," kata Ihsanoglu dalam pernyataannya.

"Kerusakan sekecil apapun di Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci
lainnya akan menimbulkan konsekuensi yang serius dan bisa menimbulkan
bahaya yang tak terbayangkan bagi keamanan dan perdamaian
internasional," Ihsanoglu mengingatkan.

Tentara Israel dan warga Palestina hari Minggu pagi kembali terlibat
bentrokan di halaman kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds. Betrokan itu
dipicu oleh tindakan pasukan Israel yang memaksa masuk ke kompleks
Masjid Al-Aqsa sambil melempar granat, menyemprotkan gas air mata dan
melepaskan tembakan peluru karet. Pasukan Zionis juga memukuli jamaah
yang berada dalam masjid dengan menggunakan popor senjata serta pentungan.

Sedikitnya 17 warga Palestina mengalami luka-luka dalam bentrokan itu
dan tujuh orang Palestina ditangkap oleh aparat Zionis Israel karena
melakukan perlawanan dengan melempari pasukan Zionis dengan sepatu dan batu.

Israel sudah sering melakukan perusakan dan melakukan serangan ke dalam
Masjid Al-Aqsa. Namun OKI dan negara-negara Arab dan Muslim tidak pernah
melakukan upaya nyata untuk menindak tegas rezim Zionis Israel dan hanya
mampu mengeluarkan kecaman.

Faksi pejuang Palestina, Hamas menyerukan agar negara-negara Arab dan
Muslim menunjukkan "gigi"nya untuk lebih menekan Israel agar
menghentikan serangan ke Masjid Al-Aqsa dan mengakhiri penjajahannya di
wilayah Palestina. Juru Bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan, serangan
pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa hari Minggu kemarin merupakan bagian
dari skenario Zionis untuk meruntuhkan masjid dan mewujudkan program
yudaisasi kota Al-Quds.

Ia menambahkan, Israel sudah memulai rencana yudaisasi dan penghancuran
itu sejak lama bersamaan dengan kebijakan perluasan pemukiman Yahudi di
wilayah Palestina yang diduduki Israel. Israel bukan hanya menggusur
rumah-rumah orang Palestina, tapi juga menolak pemberian kartu tanda
penduduk bagi warga Palestina, meningkatkan aksi-aksi kekerasan ke
Masjid Al-Aqsa dan mulai mengganti nama-nama jalan di Al-Quds dengan
nama-nama berbau Yahudi.

Menurut Barhoum, sikap negara-negara Arab dan negara Muslim yang
cenderung diam serta kolaborasi pemerintahan otoritas Palestina dibawah
kepemimpinan Presiden Mahmud Abbas dengan pihak Israel membuat rezim
Zionis makin berani melakukan aksi-aksi serangan dan perusakan ke Masjid
Al-Aqsa. (ln/prtv)

Yahudi Pengecut, Beraninya Hanya Melecehkan Perempuan

Sekelompok Yahudi ekstrim, pada Sabtu malam yang lalu telah melakukan
penghinaan dan pelecehan terhadap sejumlah wanita Palestina di wilayah
Syaikh Jarrah sekitar Yerusalem yang diduduki dan mereka juga menyerang
seorang anak gadis yang berusia 16 tahun dengan brutal.

Saksi mata mengatakan bahwa sebuah kelompok ekstremis Yahudi menyerang
anak gadis bernama Amanan Nasyasyibi, penduduk dari lingkungan Syaikh
Jarrah, memukulinya dan menarik rambutnya dengan brutal.

Para ekstremis Yahudi tersebut juga melecehkan sejumlah wanita dari
lingkungan Syaikh Jarrah dan mencaci maki mereka dengan kata-kata
penghinaan dan kata-kata kasar, ektrimis Yahudi itu mencoba untuk
menyerang para wanita Palestina di depan polisi Israel, yang hanya
menonton apa yang terjadi dan malah memberikan perlindungan bagi
ekstremis yahudi.

Kelompok-kelompok ekstremis Yahudi yang terorganisir, pada Sabtu malam
lalu melakukan demonstrasi di wilayah pusat Syaikh Jarrah dengan
perlindungan dan penjagaan dari polisi dan tentara.

Sekelompok demonstran ekstremis Yahudi meneriakkan slogan-slogan
provokatif dan rasis serta menyerukan pengusiran bangsa Arab dan
Palestina dari Yerusalem dan metreka juga menyerukan penghancuran
terhadap masjid Al-Aqsha Masjid untuk digantikan dengan kuil Sulaiman.

Untuk menjamin perlindungan dari demonstrasi ini, polisi Israel menutup
wilayah Syaikh Jarrah Syekh dan memasang hambatan dan penghalang untuk
mencegah penduduk yerusalem masuk ke wilayah itu.

Wilayah Syaikh Jarrah, masuk dalam skema rencana zionis Israel untuk di
yahudisasikan, Israel akan mengusir semua warga Arab dari wilayah
tersebut dan kemudian akan dibangun pemukiman Yahudi baru sekitar 250
unit rumah.(fq/imo/eramuslim)

Polisi Israel Serang Demonstran Palestina Di dekat Al-Aqsha

Polisi Israel menyerbu sebuah plaza di dekat Masjid Al-Aqsa di Yerusalem
pada hari Ahad kemarin (28/2) sebagai tanggapan atas pelemparan batu
yang dilakukan oleh demonstran Palestina, kata juru bicara polisi Israel.

Belum ada laporan jatuhnya korban jiwa dalam bentrokan tersebut yang
berlangsung di situs sensitif, situs Islam tersuci di Yerusalem, yang
juga dihormati oleh orang Yahudi.

Shmuel Ben-Ruby juru bicara kepolisian Israel mengatakan polisi memasuki
kompleks Al-Aqsha ketika sekitar 20 orang Palestina melemparkan batu,
namun para pengunjuk rasa dengan cepat berlindung di dalam masjid.

Polisi Israel tidak biasanya memasuki area tersebut, selain sebagai
respons terhadap insiden yang terjadi. Namun polisi tidak memasuki masjid.

Salah satu pengunjuk rasa ditangkap karena melemparkan batu ke arah
polisi, Ben-Ruby menambahkan.

Adnan al-Husseini, seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas
Yerusalem, mengatakan para pemuda Palestina telah menghabiskan malam di
masjid Al-Aqsha berjaga-jaga terkait adanya ancaman dari kelompok garis
keras Yahudi yang mengancam untuk masuk ke dalam masjid Al-Aqsha.

Situs suci komplek masjid Al-Aqsga telah sering menjadi flashpoint
kekerasan dalam konflik Palestina-Israel.

Ketegangan meningkat di Yerusalem dan wilayah Palestina yang diduduki
Israel terkait perundingan damai yang terhenti yang belum
diselenggarakan sejak sebelum perang Gaza pada bulan Desember 2008 lalu.

Pada hari Jumat, harian Haaretz melaporkan bahwa Israel telah memberi
lampu hijau untuk pembangunan 600 rumah baru bagi pemukiman Yahudi di
Yerusalem timur yang di duduki.(fq/aby/eramuslim)