27 February 2010

Brigjen (Pol.) Maher Al-Ramli: “Kami Berjuang Mencari Mati Sahid…”

Brigjen (Pol.) Maher Al-Ramli

/Wawancara eksklusif hidayatullah.com dengan Direktur Interpol Palestina
Brigjen (Pol) Maher Al-Ramli. Inilah kesan-kesannya usai berkunjung ke
Indonesia/
/*
*/

Baru-baru ini Indonesia kedatangan tamu penting yang rendah hati,
Brigjen (Polisi) Maher Al-Ramli, Direktur Interpol (International
Police), Palestina yang bermarkas di Gaza. Maher berkunjung ke negeri
kita atas undangan KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina)
yang diketuai oleh Ustadz Ferry Nur.

Bagaimana perkembangan terakhir di Negeri Jihad Gaza? Apa tujuannya
datang ke sini? Dan bagaimana kinerja kepolisian Gaza sesudah
Pertempuran Al-Furqon (Ma'rakatul Furqon; pertempuran yang membedakan
yang Haq dan Bathil) setahun yang lalu? Apa komentarnya atas syahidnya
Mahmud Al-Mabhouh, salah satu pemimpin mujahidin Hamas, saat berada di
Dubai baru-baru ini? Berikut ini wawancara /*hidayatullah.com*/ dengan
jenderal polisi yang murah senyum dan selalu waspada ini.
*
Apa kesan-kesan Anda dari kunjungan ke Indonesia?*
/
Bismillaah, Alhamdulillah, wash-sholatu wassalaamu 'ala Rasulillaah…/

Saya bersyukur kepada Allah, diberi kesempatan bertemu langsung dengan
bangsa muslim yang besar ini. Sudah lama kami selalu berbesar hati
menyaksikan dukungan rakyat Indonesia kepada jihad di Palestina.

Kami tahu, salah satu yang menyebabkan dukungan besar itu, karena bangsa
Indonesia pernah merasakan dijajah dan ditindas separti yang kami
rasakan sekarang, di bawah penjajah Belanda dulu. Tapi kami juga yakin,
hal terpenting yang membuat bangsa Indonesia mendukung jihad Palestina,
karena kita terikat kalimat Laa ilaaha illa Allah. Yang menyebabkan kita
tak bisa diam melihat kezaliman manusia atas manusia lain, apalagi yang
dialami saudara sendiri.
*
Berapa lama Anda berkunjung ke Indonesia, dan siapa saja yang Anda jumpai?*

Waktu saya berjumpa Duta Besar Republik Indonesia di Damaskus, Pak
Muzzammil Basyuni, dia berpesan, "Wah lima hari itu pendek sekali,
mestinya sebulan, baru Anda bisa menyaksikan Indonesia yang sesungguhnya."

Saya harap bisa ke sini lagi lain waktu. Kali ini, kami memfokuskan
kunjungan ke LSM-LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), organisasi, dan
individu yang sudah pernah masuk ke Gaza. Tujuannya menindaklanjuti
berbagai proyek kemanusiaan mereka di Gaza. Saya juga datang dalam
kapasitas sebagai Asisten Menteri Dalam Negeri, Pemerintah Palestina
yang sah di bawah pimpinan Perdana Menteri Ismail Haniyah.

Di antara proyek itu adalah perbaikan masjid dan madrasah yang dibantu
Ustadz Ferry Nur dan kawan-kawan di KISPA, proyek rumah sakit oleh Dr.
Joserizal, Dr. Sarbini, dan kawan-kawan dari MER-C, proyek pabrik roti
oleh kawan-kawan dari Dompet Dhuafa, proyek anak-anak yatim dan fakir
miskin, dan lain-lain, dari BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) pimpinan
Prof. Didin Hafidhuddin, ustadz Arifin Ilham, dan beberapa lainnya.
*
Bagaimana keadaan di Gaza tepat setahun setelah Ma'rakatul Furqon?*

Alhamdulillah, kami di Gaza tetap teguh, sabar, dan berani dalam
lindungan Allah. Sampai sekarang kami masih diembargo oleh Israel yang
dibantu oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, dan Mesir. Bahan-bahan
makanan dan obat-obatan tidak boleh masuk. Bangunan-bangunan yang
dihancurkan Israel juga belum bisa diperbaiki karena bahan bangunan
tidak bisa masuk dari Mesir.

Ada tujuh pintu masuk perbatasan Gaza, enam di antaranya dikuasai
Israel, satu dikuasai Mesir. Mesir hanya membuka perbatasan di Rafah
sesuai kehendaknya, dengan peraturan yang berubah-ubah. Minggu ini bahan
makanan dan obat-obatan tertentu boleh masuk, minggu berikutnya dilarang.

Mesir juga membangun tembok tebal dari baja sedalam 30 meter di bawah
tanah, dan 8 sampai 10 meter di atas tanah. Tujuannya memotong
terowongan-terowongan yang selama ini dipakai rakyat Gaza memasukkan
bahan makanan dan obat-obatan dari kawasan Mesir. Pada saat yang sama
helikopter Apache Israel selalu mengebom kawasan ini untuk menghancurkan
terowongan-terowongan itu.

Dengan tuntunan Allah kami tetap sabar. Kami terus mendekatkan diri
kepada Allah. Kami yakin ujian ini tanda sayang Allah kepada kami, sebab
ujian ini membuat kami lebih dekat kepada Allah. Setiap tahun ribuan
anak menjadi hafizh Al-Quran. Masjid-masjid selalu penuh orang, shalat
berjama'ah, seperti shalat Jum'at. Perempuan-perempuan keluar rumah
menutup aurat dengan rapi. Ini semua tanda-tanda akan datangnya
kemenangan dari Allah.
*
Sebagai seorang jenderal polisi, apakah menurut Anda keadaan Gaza kondusif?
*
Tingkat kriminalitas di Gaza merosot drastis sejak pemerintahan Hamas
(Harakah Muqowamah Al-Islamiyah) membebaskan Gaza dari penjajahan
Israel, dengan izin Allah (2006). Pemerintah yang sah hasil pemilu 2005
ini juga membersihkan Gaza dari antek-antek Zionis Israel pimpinan
Mahmud Abbas dan Mohammad Dahlan yang mau menjual Palestina kepada
Israel untuk kepentingan pribadi kelompoknya.

Jihad menjadikan setiap lelaki dan perempuan di Gaza menjadi takut hanya
kepada Allah. Kalaupun ada kejahatan, yang terjadi tidak seberapa,
paling-paling perkelahian atau pencurian kecil-kecilan.

Jumlah penduduk Gaza 1,5 juta jiwa, di atas tanah hanya seluas 360 km
per segi. Padat sekali. Mungkin terpadat di dunia. Namun karena rakyat
dan pemimpinnya taat kepada Allah, kriminalitas hampir nol. Para pejabat
yang gajinya lumayan, rela memotong gajinya setiap bulan dalam jumlah
besar, untuk dibagi-bagikan kepada rakyat yang lebih melarat, terutama
di bulan Ramadhan.
*
Apa komentar Anda atas sahidnya Mahmud Al-Mabhouh di Dubai?*

Semua upaya sedang dikerahkan untuk memperjelas kejadian ini sampai ke
akar-akarnya. Kepemimpinan Hamas juga sudah mengeluarkan pernyataan
resmi mengenai hal ini. Kematian seorang sahid bagi perjuangan
membebaskan Al-Aqsha dan Palestina adalah pupuk yang akan menyuburkan
tanah jihad, dan kobaran api baru yang akan menambah semangat kami.
Semoga Allah menerima keikhlasan perjuangan saudara kita, Al-Mabhouh,
dan mengumpulkannya dengan kita bersama di Surga Firdaus.
*
Kabarnya Israel sedang melancarkan perang rahasia membunuhi para
pemimpin Hamas di seluruh Timur Tengah. Anda tidak takut bepergian
seperti ini?
*
Mereka berperang mempertahankan hidup, kami berjuang mencari mati sahid.
Kalau sudah waktunya datang, kami akan menyambut dengan gembira, karena
berarti lebih cepat bertemu Allah. /[/*/Muhammad
'Isa, /*/Suriah/*////www.hidayatullah.com/
<http://www.hidayatullah.com>*/]/ <http://www.hidayatullah.com>