01 March 2010

Masjid Al-Aqsa Diserang, Negara Arab dan Muslim Cuma Mengecam

Organisasi Konferensi Islam (OKI) lagi-lagi cuma bisa menyatakan kecaman
terhadap tindakan pasukan Zionis Israel yang menyerang Masjid Al-Aqsa di
Palestina, tanpa melakukan tindakan nyata untuk menekan Israel yang
sudah berulangkali menistakan masjid suci ketiga umat Islam itu.

Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu dalam pernyataannya Minggu
(28/2) mengatakan bahwa pasukan Israel telah melanggar hukum
internasional tentang perlindungan terhadap tempat-tempat ibadah.
Menurutnya, serangan pasukan Zionis ke Masjid Al-Aqsa terkait dengan
rencana Israel untuk menjadikan dua tempat suci di Palestina sebagai
tempat yang diklaim sebagai warisan sejarah bangsa Yahudi.

"Pelanggaran yang dilakukan Israel, beberapa hari setelah pemerintah
Israel memutuskan memasukkan Masjid Ibrahimi dan Masjid Bilal bin Rabah
ke dalam daftar situs peninggalan sejarahnya secara ilegal, merupakan
perkembangan yang membahayakan terkait rencana Israel untuk merampas
tempat-tempat suci agama Islam," kata Ihsanoglu dalam pernyataannya.

"Kerusakan sekecil apapun di Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci
lainnya akan menimbulkan konsekuensi yang serius dan bisa menimbulkan
bahaya yang tak terbayangkan bagi keamanan dan perdamaian
internasional," Ihsanoglu mengingatkan.

Tentara Israel dan warga Palestina hari Minggu pagi kembali terlibat
bentrokan di halaman kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds. Betrokan itu
dipicu oleh tindakan pasukan Israel yang memaksa masuk ke kompleks
Masjid Al-Aqsa sambil melempar granat, menyemprotkan gas air mata dan
melepaskan tembakan peluru karet. Pasukan Zionis juga memukuli jamaah
yang berada dalam masjid dengan menggunakan popor senjata serta pentungan.

Sedikitnya 17 warga Palestina mengalami luka-luka dalam bentrokan itu
dan tujuh orang Palestina ditangkap oleh aparat Zionis Israel karena
melakukan perlawanan dengan melempari pasukan Zionis dengan sepatu dan batu.

Israel sudah sering melakukan perusakan dan melakukan serangan ke dalam
Masjid Al-Aqsa. Namun OKI dan negara-negara Arab dan Muslim tidak pernah
melakukan upaya nyata untuk menindak tegas rezim Zionis Israel dan hanya
mampu mengeluarkan kecaman.

Faksi pejuang Palestina, Hamas menyerukan agar negara-negara Arab dan
Muslim menunjukkan "gigi"nya untuk lebih menekan Israel agar
menghentikan serangan ke Masjid Al-Aqsa dan mengakhiri penjajahannya di
wilayah Palestina. Juru Bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan, serangan
pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa hari Minggu kemarin merupakan bagian
dari skenario Zionis untuk meruntuhkan masjid dan mewujudkan program
yudaisasi kota Al-Quds.

Ia menambahkan, Israel sudah memulai rencana yudaisasi dan penghancuran
itu sejak lama bersamaan dengan kebijakan perluasan pemukiman Yahudi di
wilayah Palestina yang diduduki Israel. Israel bukan hanya menggusur
rumah-rumah orang Palestina, tapi juga menolak pemberian kartu tanda
penduduk bagi warga Palestina, meningkatkan aksi-aksi kekerasan ke
Masjid Al-Aqsa dan mulai mengganti nama-nama jalan di Al-Quds dengan
nama-nama berbau Yahudi.

Menurut Barhoum, sikap negara-negara Arab dan negara Muslim yang
cenderung diam serta kolaborasi pemerintahan otoritas Palestina dibawah
kepemimpinan Presiden Mahmud Abbas dengan pihak Israel membuat rezim
Zionis makin berani melakukan aksi-aksi serangan dan perusakan ke Masjid
Al-Aqsa. (ln/prtv)