14 March 2010

Tentara Wanita Israel Akui Penyiksaan Terhadap Rakyat Palestina

Tentara Wanita Israel dalam pernyataannya, dengan bangga mengakui aksi
kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina. Mereka
melakukan beragam tindak kejahatan terhadap penduduk Palestina yang tak
berdosa, dengan cara melakukan penyiksaan, pencurian dan penindasan
terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya.

Mereka kerap dikirim ke kamp pengungsian Palestina untuk membentuk
mental mereka menjadi berani menghadapi para penduduk Palestina. Mereka
belajar untuk berani memukul penduduk, hal itu juga sebagai ajang bagi
mereka untuk melepaskan kebosanan selama bertugas.

Sebuah laporan baru oleh organisasi "Silent Kasro", mereka
mendokumentasikan pelanggaran dan penodaan yang dilakukan tentara Israel
terhadap rakyat Palestina. Mereka menyebutkan bahwa tentara Israel
melakukan kejahatan berupa penyiksaan hingga pembunuhan terhadap warga
sipil, khususnya yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah laporan menyebutkan, adanya pengakuan dari seorang tentara wanita
Israel, dirinya mengatakan bahwa penyiksaan terhadap rakyat Palestina
merupakan hal yang lumrah bagi mereka, dan itu mereka lakukan setiap
hari. Ia juga membenarkan bahwa dirinya bersama rekan-rekan tentara
perempuan lainnya memaksa rakyat Palestina untuk bernyanyi, melompat,
lalu memerintahkan mereka untuk saling menampar wajah satu sama lain
hingga memukul bagian-bagian yang sensitif. Perlakuan ini bisa berlanjut
hingga berjam-jam, bergantung dari keinginan mereka, biasanya sampai
mereka bosan atau sekitar 8 jam lamanya.

*Aturan Serangan Rutin*

Laporan dari tentara wanita itu kemudian menyebutkan, bahwa tentara yang
bertugas di pos pintu masuk Beit Hanoun, Gaza, setiap harinya melakuakan
pemeriksaan terhadap warga Palestina, di sana ada sebuah peraturan tetap
yang memberlakukan pemukulan ke warga Palestina, yaitu mereka dimasukkan
ke dalam tenda khusus, di dalamnya mereka melewati berbagai intimidasi
dan setelah itu baru dibebaskan dan disuruh kembali ke rumahnya.

Tentara wanita lainnya menambahkan, bahwa peraturan militer Israel yang
mengharuskan mereka melakukan semua jenis kekerasan, dari penyiksaan,
penghinaan hingga pelecehan, bahkan terhadap orang Palestina yang renta
sekali pun.

Ia kemudian menjelaskan, di tempat dirinya bertugas, terdapat sebuah
kesatuan bernama "Orchis" polisi militer Israel di Hebron, yang tugasnya
adalah menghukum anak-anak Palestina dengan melempari batu ke arah
mereka hingga tulang mereka patah.

Tentara yang berada di daerah perbatasan dengan wilayah Palestina yang
diduduki sejak tahun 1948, melakukan serangan-serangan yang ditujukan
khususnya terhadap anak-anak Palestina. Perempuan Palestina pun kerap
mendapatkan tindak kejahatan serupa dari tentara Israel, hal seperti ini
seakan sudah menjadi biasa bagi mereka. (eramuslim