11 March 2010

Cegah Orang Dukung al Aqsha Berarti Lawan Agama Allah

yaikh Mohammed Sadiq Musghlis, salah seorang profesor di Universitas al
Iman, Yaman, menegaskan bahwa mencegah rakyat untuk membela al Aqsha
adalah melawan agama Allah. Karena masjid – terutama tiga mesjid suci
termasuk masjid al Aqsha – adalah tempat ditunaikannya syiar-syiar agama
Allah , melindungi orang-orang yang menjaga risalahnya. Tidak ada yang
lebih dzalim dari orang-orang yang melaksanakan pencegahan ini baik
secara langsung atau tidak langsung.

Hal terebut disampaikan Mughlis dalam pernyataan khusus kepada
koresponen Infopalestina hari ini, Rabu (10/3). Anggota Dewan Ulama
Yaman ini menyatakan bahwa masjid al Aqsha saat ini sangat membutuhkan
dukungan, karena berada di bawah pendudukan. "Apapun upaya mencegah
untuk mendukungnya tidak lain adalah dukungan kepada penjajah dan
bersekongkol dengannya, sekaligus sebagai bentuk kesetiaan dan loyalitas
yang diberikan kepada penjajah," tegasnya.

Syaikh Musghlis dibentukanya sebuah ikatan ulama Islam untuk membela al
Aqsha dan memberikan penyadaran kepada kaum muslimin mengenai
kedudukannya yang agung. Asosiasi ini hendaknya memiliki cabang di
setiap negara Islam dan mendukung asosiasi ini dalam bentuk dukungan
finansial dan moral.

Dia menyebutkan peran yang harus dimainkan oleh asosiasi melalui
upaya-upaya untuk melindungi Masjid Al Aqsha dan al Quds pada umumnya,
dan menyampaikan dukungan umat Islam baik materi maupun moral kepada
Masjid Al-Aqsha.

Syaikh Mughlis menyerukan agar tugas dari asosiasi ini adalah untuk
mengatur mereka yang ingin masuk ke Masjid al-Aqsha dan bersiaga di
sana. Karena mengunjungi Masjid Al-Aqsha – menurut pendapatnya – adalah
hak setiap muslim di dunia. (*/infopalestina/*)