02 March 2010

Warga Israel Dilarang Masuk Uni Emirat Arab

Beberapa tersangka pembunuh tokoh Hamas masuk Dubai menggunakan paspor
palsu atas nama warga Israel

/*Hidayatullah.com--*/Kepala polisi Dubai mengatakan, semua orang yang
diduga warga Israel tidak diperbolehkan masuk ke Uni Emirat Arab,
meskipun mereka memegang paspor negara lain.

Letnan Jenderal Dahi Khalfan hari Senin mengumumkan langkah itu dalam
keterangan pers sekitar penyelidikan dugaan keterlibatan agen-agen dinas
rahasia Israel dalam pembunuhan tokoh Hamas di Dubai.

Israel tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatannya dalam
pembunuhan Mahmoud al-Mabhouh Januari lalu.

Ke-26 tersangka pembunuh menggunakan paspor palsu Inggris, Irlandia,
Perancis, Jerman, dan Australia.

Negara-negara itu memprotes Israel tentang penggunaan paspor palsu,
namun tidak langsung menuduh Israel berada di balik pembunuhan tersebut.

Polisi Yordania telah menahan setidaknya dua warga Palestina yang
terkait dengan pembunuhan tersebut dan kini sudah mengekstradisi mereka
ke Dubai.

*Tinggal di Israel*

Kepala Kepolisian Dubai meyakini seluruh pelaku pembunuhan pemimpin
Hamas, Mahmud Al Mabhouh, masih berada di Israel. Para pelaku dipercaya
bersembunyi untuk menghindari penangkapan.

"Kami yakin jika seluruh tersangka pembunuh (Al Mabhouh) masih berada di
Israel," ungkap Kepala Polisi Dubai Dahi Khalfan, seperti dikutip /AFP/,
Senin (1/3).

Khalfan menambahkan, jika mereka terus bersembunyi di Israel, kecil
kemungkinannya untuk bisa tertangkap. Namun Khalfan yakin pihaknya dapat
menangkap para tersangka pembunuhan tersebut saat mereka meninggalkan
Israel.

Sebanyak 12 paspor Inggris, enam Irlandia, empat Prancis, tiga
Australia, serta satu Jerman, diketahui digunakan oleh 26 tersangka
pembunuhan Al Mabhouh. Polisi Dubai meyakini para tersangka ini langsung
terbang menuju Eropa dan Asia usai melakukan pembunuhan. Pihak Dubai
juga yakin jika dinas intelijen Israel, Mossad berada di balik
pembunuhan ini.

Dalam laporan terbaru yang diumumkan hari ini, Jenderal Dahi Khalfan
menyatakan, ke-27 tersangka telah terlacak. Tersangka terbaru ini
dikabarkan juga menggunakan paspor Eropa untuk memasuki wilayah Dubai.
Namun Khalfan menolak untuk memberikan detail paspor negara mana yang
digunakan oleh tersangka baru ini. [*voa/bbc/ant/www.hidayatullah.com*]