20 January 2010

Hamas dan Jihad Bertemu Bahas Perkembangan Terakhir Palestina

Gaza – Infopalestina: Gerakan Hamas dan Jihad Islam pada hari Senin malam (18/1), mengadakan sebuah pertemuan penting untuk membahas isu-isu tentang perkembangan terakhir di Palestina, terutama tentang rekonsiliasi yang disponsori oleh Mesir.

Pertemuan ini dihadiri oleh Dr. Khalil Hayya (anggota Biro Politik Hamas), Ayman Taha (jurubicara Hamas) danJamal Abu Hasyim (petinggi Hamas). Sementara dari Jihad Islam dihadiri petinggi gerakan seperti Dr. Mohammed al-Hindi, Syeikh Nafez Azzam dan Syekh Khaled al-Batsh.

Dr Khalil al-Hayya, dalam pernyataan pers hari Selasa (19/1), mengatakan bahwa pertemuan ini membahas perkembangan terakhir masalah rekonsiliasi Palestina. Dia mengatakan, "Kami mengadakan pertemuan secara terus-menerus dengan level tertinggi gerakan Jihad Islam. Kami bertemu dengan Jihad berdasarkan proyek Islam kami. Kami mengusung bersama program perlawanan. Dari situ kami tidak terputus mengadakan pertemuan untuk membahas, bermusyawarah  dan saling memberi nasehat pada hal-hal yang membatu kepentingan bangsa Palestina pada umumnya, dan hubungan dua geakan pada khususnya."

Hayya menambahkan bahwa "pertemuan kemarin di Gaza, memperkuat untuk mendukung rekonsiliasi Palestina - Palestina sampai pada mengakhiri perpecahan yang dialami rakyat Palestina."

Dalam konteks yang sama, , pemimpin Jihad Islam Nafez Azzam mengatakan, "Pertemuan ini termasuk dalam kerangka kontak antara faksi-faksi Palestina untuk membahas situasi di Palestina."

Dia menambahkan, "Kami pada pertemuan ini membahas lebih dari satu tema. Kami berbicara tentang rekonsiliasi, agresi Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, tindakan-tindakah terakhir mengenai apa yang disebut "proses kompromi", dan juga membahas masalah hubungan dua gerakan (Jihad dan Hamas)."

Anggota Biro Politik Jihad Islam ini menyatakan bahwa gerakan Hamas menjelaskan kontak-kontak terakhir yang dilakukan gerakan dan kunjungan delegasinya ke beberapa negara Arab. Dalam pertemuan juga dibahas hubungan dengan Mesir dan berbicara tentang sarana untuk mengatasi ketegangan terakhir yang terjadi dengan Mesir. (asw)