08 January 2010

Haneya Ajak Gelar Pertemuan Langsung Dengan Pejabat Mesir

Gaza-Infopalestina: Perdana menteri Palestina, Ismael Haneya mengajak diadakanya pertemuan langsung dan secepatnya dengan para pejabat Mesir untuk membahas kesepahaman dan pandangan atas hubungan kedua Negara.

Dalam pernyataanya, Haneya menegaskan, Gaza mampu menjaga keamanan bangsa Arab dan Islam termasuk keamanan regional Mesir. Saat menyambut datangnya rombongan Liveline 3 di Rasyad Shawa, Kamis (7/1) Haneya mengatakan, belum pernah Gaza menjadi ancaman bagi keamanan Mesir ataupun melanggar kedaulatan negeri tersebut. Yang mengancam keamanan Mesir dan mengobok-obok kedaulatannya justru Zionis Israel, bukan Gaza, tukasnya.

Ia menembahkan, “Dengan meminta perlindungan pada Allah saya katakan, “Jika tembok beton jadi dibangun maka rakyat Palestina di Gaza juga mempunyai kekuatan baja”, ungkapnya.

Bersamaan dengan pembangunan tembok baja serta perkembangan terakhir yang menimpa komvoi Liveline 3, saya menyerukan untuk digelarnya pertemuan segera dan secara langsung antara Palestina dan para pejabat Mesir untuk mengidentivikasi kesepahaman dan pandangan bagi hubungan kedua Negara, Gaza dan Mesir.

Perdana menteri Haneya menegaskan tekad pemerintahnya untuk tetap melindungi hak-hak rakyat serta perlawanan dalam menghadapi penjajahan hingga terbebasnya Palestina dan diperolehnya hak kembali. Memang tekad ini ada harganya yang harus dibayar berupa darah dan penyiksaan seperti blockade dan tembok baja. Kami telah putuskan untuk hidup dengan mulia atau mati sebagai syuhada. Dan kami tegaskan bahwa sikap seperti ini bukan hanya kata-kata, tetapi secara nyata kami lakukan dalam konfrontasi dengan penjajahan Zionis.

Di sisi lain, Haneya meminta semua pihak untuk menumpahkan segala kemampuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembalikan rekontruksi Gaza. Ia tegasnya, jutaan dollar yang berhasil dikumpulkan dalam pertemuan Sharm El-Syaikh sedkitpun belum diterima Gaza.

Kepada bangsa Arab dan Islam, Haneya mengungkapkan, “Untuk kalian bangsa Arab dan Islam serta rakyat kami agar terus berjuang dan tetap dalam prinsip, disamping memenuhi dukungan dan solidaritasnya serta membangkitkan segala kemampuan yang ada. Sejak kami menang dalam pemilu yang lalu, kami menghadapi tiga pertempuran sekaligus, dari sisi ekonomi, politik dan militer. Blockade, perang dan agresi yang dialami Gaza disebabkan sikap kami yang memilih demokratisasi untuk rakyat Palestina. Kami juga tidak hanya diblokade tetapi juga diasingkan dari dunia internasional. Hingga saat ini sejumlah anggota parlemen Palestina masih mendekam dalam penjara Zionis.

Terkait dengan Liveline 3 Haneya menegaskan, rombongan Liveline 3 yang dipimpin George Galloway telah mencetak sejarah dan membuka lembaran baru bagi kehidupan rakyat Palestina bahkan dalam perjalanan hidupnya sepanjang tahun. Haneya menganggap Galloway dan rekan-rekanya yang ikut dalam rombongan sebagai bangsa Palestina juga. Karena penduduk asli Palestina adalah mereka yang ikut mengambil beban bangsa ini. Sementara banyak diantara warga Palestina yang berkebangsaan Palestina namun tidak bersikap seperti ini, sebagaimana dilakukan rombongan dari Liveline 3.

Gaza telah bersiap untuk menyambut para pahlawan blockade dalam sejarah perjuangan bangsa Palestina. Semua ungkapan dan penghargaan tidak cukup untuk menggambarkan rasa cinta dan penghormatan serta rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada rombongan Liveline 3. Walau denga susah payah dan pengorbanan yang begitu besar, akhirnya mereka tiba di Gaza. Untuk itu, Haneya mengumumkan akan menamakan jalan protocol di Gaza dengan nama Liveline  untuk mengabadikan atas peranya dalam pembebasan blockade Gaza dan menorehkan sejarah perjuangan rakyat Palestina. (asy)