01 January 2010

Pakar: Tembok Baja Picu Krisis Lingkungan di Jalur Gaza dan Mesir

*Gaza – Infopalestina: *Seorang pakar Palestina memperingatkan bahaya
tembok baja di perbatasan Jalur Gaza yang akan menimbulkan krisis bagi
warga baik Jalur Gaza sendiri atau di Mesir. Tembok itu bukan hanya
berimbas buruk kepada terowongan bawah tanah namun juga akan menimbulkan
dampak lingkungan dan kesehatan bagi warga di Jalur Gaza selatan.

Guru besar geografi di Universitas Islam Prof. Dr. Naim Barod menegaskan
kepada harian "Palestina" yang terbit hari ini Jumat (1/1) bahwa Mesir
bersama-sama memanfaatkan telaga Gaza – Sinai. Telaga yang selama ini
menampung air hujan dan menyalurkannya. Pembangunan tembok baja ini akan
mempengaruhi suplai air dan penampungannya.

Barod mengisyaratkan, penyerapan air laut secara besar-besaran melalui
pipa yang disalurkan melalui tembok baja sangat tidak layak dimanfaatkan
manusia dan akan memberikan kontanimasi lingkungan di wilayah perbatasan
Mesir Palestina. Selain itu air laut juga akan mengalir ke telaga Gaza –
Sinai sehingga air telaga akan menjadi tidak layak pakai oleh manusia.

Barod mengisyaratkan, air hujan dalam jumlah besar yang diserap oleh
kawasan tersebut tidak lebih dari 250 ribu meter kubik setiap tahunnya.
Air yang ditampung akan lebih sedikit jumlahnya dari air yang disalurkan.

Ia menegaskan, pembangunan tembok baja itu akan menimbulkan kematian
lingkungan baik di Mesir atau Jalur Gaza.

Penggalian dan Longsor

Barod menegaskan bahaya tembok baja bukan sekedar pada polusi air saja
namun juga pada tanah. Sebab peletakan pipa besi dan longsor yang
ditimbulkannya akan berlangsung setiap hari. Sehingga tanah berpasir di
Jalur Gaza akan menjadi labil.

Barod mengkritik bahwa kebijakan Mesir membangun tembok baja itu
dilakukan tanpa pertimbangan dan studi serta kajian dengan pakar
pertanian, pertahanan, dan air atau pakar lingkungan dan hidrologi dalam
pengaruhnya terhadap air penambungan dan air minum.

Ia merujuk bahwa semua itu terjadi karena keputusan itu bersifat politik
dengan intruksi dari Amerika dan Israel sementara Mesir tidak memiliki
kuasa menolak dan menentang.

Jika sudah terjadi polusi air dan tanah di Mesir maka akan berpengaruh
terhadap kehidupan ragam hayati di kawasan. Sebab akan menghilangkan
pepohohan di kawasan tembok sehingga makhluk hidup reptil, buruk dan
serangga akan hilang. Lingkungan juga akan rentan longsor karena tanah
menjadi labil.

Solusi

Soal solusi bagi bangsa Palestina, Barod menegaskan optimismenya bahwa
akan ditemukan solusi menghadapi masalah tembok dan dampaknya. Sebab
kebutuhan mendesak akan menjadikan orang kreatif.

Ia menegaskan, ke depan, Palestina akan mampu menghindar dari pengaruh
tembok baja terutama bagi mereka yang menggunakan terowongan. /(bn-bsyr)/