09 December 2009

Israel Melarang Pejabat Negara Asing Berkunjung ke Gaza

Israel memberlakukan larangan tak tertulis yang melarang pejabat senior
dari berbagai negara seperti presiden, perdana menteri dan menteri luar
negeri, masuk ke Jalur Gaza lewat Israel. Larangan ini mulai tercium
setelah Menlu Irlandia, Michael Martin pada parlemen negaranya
mengatakan bahwa pejabat Israel melarang kunjungannya ke Jalur Gaza.

Situs/ Jerusalem Post /mengutip keterangan sejumlah pejabat Israel yang
membenarkan adanya larangan tak tertulis yang diberlakukan atas
instruksi PM Israel, Benjamin Netanyahu. Mereka mengatakan bahwa tujuan
larangan tersebut untuk menekan Hamas agar segera membebaskan Gilad
Shalit dan sebagai salah satu cara Israel untuk mencegah legitimasi
terhadap Hamas.

Israel menolak disebut sengaja ingin menutupi situasi Gaza pada dunia
luar dengan alasan bahwa mereka yang ingin berkunjung ke Gaza bisa
melewati perbatasan Mesir. Meski faktanya, Israel bekerjasama dengan
otoritas Mesir menentukan siapa saja yang boleh masuk ke Gaza lewat
perbatasan itu.

Ketika Netanyahu baru diresmikan menjadi perdana menteri pada 31 Maret
lalu, Israel masih membolehkan pejabat-pejabat senior dunia berkunjung
ke Jalur Gaza, seperti Sekjen PBB Ban Ki-moon, Kepala Kebijakan Luar
Negeri Uni Eropa Javier Solana, Menlu Norwegia Jonas Gahr Støre dan
Senator AS John Kerry.

Setelah itu, Israel menghentikan ijin masuk ke Jalur Gaza bagi seluruh
kunjungan untuk tujuan apapun. Di antara pejabat senior negara lain yang
rencana kunjungannya ditolak Israel antara lain Menlu Prancis Bernard
Kouchner dan Menlu Turki Ahmet Davutoglu.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa kebijakan Israel tidak
membolehkan kunjungan ke Gaza meski sebagai bagian dari kunjungan
pejabat yang bersangkutan ke Israel dengan alasan Israel khawatir akan
keselamatan tamu-tamunya selama berada di wilayah yang dikuasai para
"teroris" (Hamas).

Juga atas alasan bahwa kebijakan Israel tidak membolehkan semua hal yang
menunjukkan dukungan atas legitimasi Hamas, dengan cara berkunjung ke
Gaza meski pejabat yang bersangkuta tidak secara langsung melakukan
pertemuan dengan Hamas. (ln/JP/em)